PINUSI.COM - Dalam sidang kasus pembunuhan berencana dan perintangan penyidikan atau disebut obstruction of justice terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau yang dikenal Brigadir J terdapat beberapa fakta-fakta unik di persidangan.
Seperti yang diketahui, hingga sekarang sidang masih berjalan bahkan sampai beberapa pekan kedapan. Sidang pembunuhan berencana dengan Ferdy Sambo yang diduga sebagai otak utama dari pembunuhan berencana tersebut menyita perhatian publik. Jumat, (23/12/2022).
Selain karena skenario-skenario yang Ia buat, sidang tersebut juga kerap diwarnai hal unik.
BACA LAINNYA: Kabupaten Aceh Utara Terendam Banjir Jelang Nataru 2023
Ini dia beberapa hal unik yang terjadi saat persidangan Ferdy Sambo DKK:
- Putri Candrawathi Menangis Usai Menjalani Sidang Tertutup.
Kuasa hukum Putri Candrawathi mengatakan, kliennya menangis karna melawan trauma saat kejadian tentang pemerkosaan tersebut.
2. Kuat Ma’ruf Heran Hasil Tes Poligrafnya Berbohong.
Kuat Ma’ruf mempertanyakan hasil tes poligraf yang menilai dia berbohong soal kesaksiannya yang tidak melihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J. Padahal, ia mengaku bahwa apa yang dia sampaikan adalah pernyataan yang jujur.
BACA LAINNYA: Makanan Khas dari Berbagai Negara yang Disajikan Saat Natal, Ada Apa Aja Sih?
3. Ferdy Sambo Mengaku Tidak Menembak Brigadir J, Kepada Kapolri.
Ferdy Sambo mengaku bahwa dirinya tidak menembak Brigadir J saat di tanyai oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
4. Kecerdasan Kuat Ma’ruf di Bawah Rata-Rata.
Ahli Psikologi Forensik Reni Kusumowardhani mengungkapkan hasil pemeriksaan terhadap Kuat Ma’ruf. Reni menyebutkan bahwa Kuat Ma’ruf tergolong memiliki kecerdasan di bawah rata-rata dibandingkan orang seusianya.
5. Ferdy Sambo Kekeuh Tak Memberi Perintah Menembak Brigadir J.
Dalam pengakuannya di ruang sidang, Ferdy Sambo bersikeras mengaku bahwa dirinya tak memberi perintah kepada Bharada E untuk menembak Brigadir J waktu peristiwa penembakan terjadi.