Warga Aceh kompak kirimkan papan ucapan selamat ke Kantor Gubernur, tanggapi prestasi Pemprov
PINUSI.COM – Ada pemandangan yang berbeda, di depan kantor Gubernur Aceh, pada Rabu (17/2/2021). Sekitar 10 papan karangan bunga bertuliskan ucapan selamat, berbaris rapih, spesial untuk Gubernur Nova Iriansyah dari warga Aceh. Ada apa gerangan?
Rupanya papan-papan tersebut adalah bentuk kritik terhadap kinerja pemerintahan provinsi Aceh, dengan cara lewat sindiran. "Selamat Sukses Kepada Gubernur Aceh Yang Telah Berhasil Merebut Kembali Juara Termiskin se-Sumatera," bunyi tulisan di salah satu papan.
Papan lainnya, tertulis "Terima Kasih Pak Gubernur Telah Mempersembahkan Juara 1 Termiskin se-Sumatera" dan nama pengirimnya tertulis Mantan Penjilat. Ada juga papan dengan tulisan, "Selamat Sukses Kepada Pemerintah Aceh Atas Prestasi Provinsi Termiskin se-Sumatera," di bawahnya tertera nama pengirim, rakyat Aceh.
Aksi ini adalah buntut dari laporan yang Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, rilis baru-baru ini. Laporan itu mencatat jumlah penduduk miskin di tanah rencong meningkat 19 ribu orang pada September 2020.
Kepala BPS Aceh Ihsanurrijal yang mengungkap data ini dalam sebuah konferensi pers virtual, Senin (15/2) lalu. Melihat persentasenya penduduk miskin di Provinsi Aceh tertinggi di Pulau Sumatera, sebesar 15,43 persen, menyusul Bengkulu 15,30 persen dan Sumatera Selatan 12,98 persen.
Menanggapi situasi ini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Aceh, Teuku Ahmad Dadek menyatakan Pemprov telah menyusun program pengentasan kemiskinan, dan dalam rangka pembiayaannya, anggaran sebesar Rp 9,384 triliun telah Pemprov siapkan.
Dia menjelaskan pada Selasa (16/2/2021), sebanyak Rp 8,058 triliun dari total anggaran tersebut bersumber dari APBD, Rp 1,285 dari APBN dan Rp 41 miliar merupakan hasil himpunan corporate social responsibility (CSR). “Dana itu belum termasuk dana tugas pembantuan (TP), dana dekonsentrasi, serta APBD kabupaten/kota,” tuturnya merincikan.
Nantinya dalam penggunaannya, bakal terfokuskan untuk menekan pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan SDM masyarakat, dan menekan biaya transaksi ekonomi. Sekaligus juga untuk menjaga stabilitas pangan serta dampak bencana.