PINUSI.COM - Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah untuk meninjau ulang wacana pembedaan tarif KRL, Jumat (30/12/2022).
Menurut pria yang akrab disapa Gus Muhaimin ini rencana tersebut akan sulit diimplementasikan dan menjadi dampak negatif yakni turunnya minat pelanggan KRL.
"KRL itu sudah jadi alat transportasi yang sangat digemari masyarakat, semua kalangan karena cepat, murah dan tentu efisien. Jadi janganlah dibeda-bedakan tarifnya (bagi pelanggan), kalau ini terus dilakukan malah bisa berkurang nanti peminatnya (KRL)," kata Gus Muhaimin pada Jumat (30/12/2022).
Menurutnya dengan membedakan strata penumpang, justru Kemenhub berterima kasih kepada masyarakat menengah atas yang sudah meninggalkan kendaraan pribadi untuk menggunakan kendaraan umum.
"Coba bayangkan kalau warga yang mampu, punya motor dan mobil pada enggan naik KRL, gimana macetnya jalan raya. Belum lagi polusi dan tentu angka kecelakaan lalu lintas. Justru seharusnya Kemenhub bersyukur masyarakat menyukai KRL," tambahnya.
Ia juga menilai subsidi tarif KRL selama ini tepat sasaran.
"Dilihat dari antusias warga pakai KRL setiap hari yang nyaris nggak pernah sepi, itu menunjukkan bahwa subsidi tarif KRL tepat sasaran," terang Gus Muhaimin.
Sebab itu, Cak Imin mendorong Kemenhub untuk meningkatkan fasilitas KRL daripada sibuk mengoreksi tarif. Menurutnya masyarakat pasti akan merespon positif apabila fasilitas setiap KRL serta sarana prasarananya semakin baik.
"Jadi daripada bahas pembedaan tarif, lebih baik Kemenhub perbaiki fasilitas KRL, termasuk sarananya, misalnya gerbong ditambah biar nggak terlalu berdesak, juga misalnya menambah palang pintu di perlintasan KRL yang belum terpasang," tukas Gus Muhaimin menutup pernyataan resminya.
Editor : Cipto Aldi