PINUSI.COM - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas sekitar 70 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan, pada Selasa (25/1/2022) kemarin.
Pelepasan CPMI yang berlangsung di Wisma Hijau, Depok, Jawa Barat, merupakan pemberangkatan gelombang ke-7 selama masa pandemi COVID-19 untuk program G To G.
Seluruh Calon Pekerja Imigran Indonesia (CPMI) program G To G yang berangkat ke Korea Selatan akan bekerja pada sektor fishing. Mayoritas CPMI tersebut berasal dari Jawa Tengah. Namun, ada pula CPMI yang berasal dari Jawa Barat, Sumatera Utara, dan daerah lainnya. Setelah dinyatakan negatif Covid-19 melalui tes PCR, sebanyak 70 CPMI siap untuk diberangkatkan pukul 23.00 WIB menggunakan maskapai Garuda Indonesia.
Lismia Elita selaku Direktur Pelindungan dan Pemberdayaan Kawasan Asia dan Afrika, mengapresiasi dan bangga terhadap para CPMI yang kompak dan memiliki rasa kebersamaan yang tinggi.
“Kita semua sudah bersabar menunggu selama 2 tahun untuk dapat berangkat bekerja ke Korea Selatan. Saat ini, berangkat bekerja ke luar negeri menjadi lebih sulit dari sebelumnya akibat negara penempatan yang belum dapat menerima banyak pekerja migran di tengah situasi pandemi Covid-19, salah satunya karena ketersediaan fasilitas karantina yang terbatas,” ujar Lismia.
Lismia berharap para CPMI telah membuat perencanaan tidak hanya ketika bekerja di Korea Selatan, tapi jauh ke depan bahkan setelah masa kontrak kerja para CPMI telah selesai dan kembali ke Indonesia.
“Saya harap rekan-rekan semua dapat bekerja dengan lancar di Korea Selatan dan ketika kembali ke Indonesia, rekan-rekan dapat mengembangkan usaha sendiri di daerah asal. Semoga rekan-rekan dapat menjadi pengusaha yang sukses sekembalinya di Indonesia,” ungkap Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Kawasan Asia dan Afrika
Sementara itu, Koordinator Penempatan Pemerintah Kawasan Asia Timur II dan Asia Selatan, Budiono mengatakan, dari 70 CPMI skema penempatan G to G Korea Selatan, 40 orang telah mengajukan program Kredit Tanpa Agunan (KTA) dari BNI.
“Sebanyak 34 orang telah disetujui untuk program KTA BNI, dengan rincian 15 orang masing-masing mendapatkan Rp 30 juta, dan 19 orang lainnya masing-masing mendapatkan Rp 15 juta,” terang Budiono.