Kematian Covid-19 di Amerika Serikat sudah melebihi setengah juta jiwa. Konflik politik biang keladinya
PINUSI.COM – Kematian Covid-19 di Amerika Serikat (AS) telah menembus 500.000 jiwa. Pakar menyebut, konflik politik dalam negeri turut berkontribusi terhadap situasi buruk saat ini. Sebab konflik yang berujung perpecahan itu, mengganggu penanganan pandemi.
Demikian Anthony Fauci menyampaikan pandangannya. Sebagaimana melansir Reuters, Selasa (23/2/2021) pemangku jabatan Direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) ini, mengingatkan bahwa pandemi datang bersamaan tahun politik negeri paman sam.
Kampanye penggunaan masker, dia sebut sebagai salah satu contoh gangguan terhadap penanganan pandemi. Pasalnya, pemakaian masker bertransformasi menjadi sikap politik bukan lagi langkah kesehatan yang bersifat wajib.
Kini AS berstatus sebagai negara yang mencatat nyaris 20 persen dari total kematian Covid-19 secara global. Total AS memiliki 28,1 juta kasus, dengan 500.310 kematian, menurut data penghitungan Johns Hopkins University (JHU).
"Namun, hal itu tidak menjelaskan bagaimana sebuah negara kaya dan canggih bisa memiliki presentasi kematian paling besar dan menjadi negara yang terdampak paling parah di dunia. Ini adalah hal terburuk yang terjadi di negara ini yang berkaitan dengan kesehatan bangsa ini dalam lebih dari 100 tahun terakhir," ucap Fauci.
Sepanjang tahun 2020, Fauci bertugas dalam Satuan Tugas Covid-19 Gedung Putih di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Tugas itu kerap membuat Fauci berselisih dengan Trump, yang diketahui berupaya mengecilkan tingkat keparahan Covid-19 meski dia sendiri pernah terinfeksi. Trump juga menolak untuk mewajibkan pemakaian masker di AS.