Pinusi.com - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar), pada hari Kamis (27/01/2022), membuka gerai untuk warga korban kebakaran di kawasan Tambora, Jakarta Barat. Gerai tersebut melayani surat-surat kependudukan seperti KTP, Kartu Keluarga, dan Akta Kelahiran.
"Kita sedang persiapan untuk buka gerai layanan mobil Dukcapil lokasi kebakaran Tambora," Ujar Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Barat Rosyik Muhammad.
Saat ini pihak Dukcapil tengah mendata melalui RT dan RW setempat terkait jumlah warga yang surat-surat pentingnya terbakar. Menurut Rosyik Muhammad. "Setelah pendataan selesai, pihak Dukcapil akan langsung menerjunkan mobil layanan,"
"Kita lihat kondisi di lapangan, kemungkinan ada satu atau dua mobil layanan. Bentuknya jemput bola," kata dia
Pihak Dukcapil juga membuka kesempatan bagi warga yang bukan korban sijago merah melakukan perbaikan atau penggantian berkas-berkas penting. Rosyik Muhammad memastikan pelayanan perbaikan surat-surat hanya membutuhkan waktu satu jam.
Sebelumnya, api menghanguskan 26 unit rumah semi permanen di kawasan Tanah Sereal RT10/10 Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pada Selasa (25/01/2022).
"Yang terbakar 26 rumah semi permanen," kata Kepala Seksi Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Barat Sjukri Bahanan saat dikonfirmasi di Jakarta.
Sjukri awalnya mendapat informasi terjadinya kebakaran tersebut dari seorang warga. Selang beberapa saat petugas datang dengan lima unit mobil pompa pemadam kebakaran langsung mendatangi lokasi untuk pemadaman.
Tetapi, kobaran api semakin membesar dan menyebar petugas menambah 19 unit mobil pemadam kebakaran dengan pengerahan personel mencapai 95 orang.
Petugas cukup mengalami kesulitan mengendalikan kobaran api karena material bangunan di lokasi terbuat dari bahan yang mudah terbakar. Namun petugas akhirnya mampu memadamkan sumber api dengan pengerahan puluhan unit mobil.
Hingga saat ini belum diketahui nilai kerugian materi dan korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut ."Tidak ada korban jiwa, Insya Allah," ucap Sjukri.
Namun diperkirakan sebanyak 69 kepala keluarga yang terdiri dari 276 jiwa harus kehilangan tempat tinggal karena dilalap api. (AF)