PINUSI.COM - Gelaran G20 yang akan diselenggarakan pada tahun ini di Indonesia, dijadikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menperjuangkan isu digital.
Untuk menegaskan komitmen ini, Kominfo, pada Rabu (26/2/2022) mengadakan bincang-bincang yang bertempat di Kaum Resto, Menteng, Jakarta Pusat, dengan tajuk "Kepemimpinan Indonesia Dalam Isu Digital di Forum G20).
Hadir dua orang pembicara dalam event ini, yaitu Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba, dan Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi.
Dalam sesi perbincangan, Mira Tayyiba mengatakan sudah sepatutnya G20 ini dijadikan ajang untuk memperjuangkan isu digital. Guna mencapai tujuan ini, dia mengajak pihak luar untuk berkolaborasi.
“Pada kesempatan ini, kami membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan siapa saja. Kami bekerja sama dengan akademisi dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran dan Centre for Strategic and International Studies sebagai National Knowledge Partner Digital Economy Working Group (DEWG),” ujarnya
Selain Natiomal Knowledge Partner, Kominfo juga menjalin kolaborasi dengan National Strategic Stakeholders serta kementerian dan lembaga untuk membahas isu digital yang relevan dengan sektor-sektor terkait.
"Melalui DEWG ini kita berharap dapat menghasilkan program-program nyata yang relevan untuk semuanya. Bukan saja bagi negara maju, tetapi juga untuk negara berkembang. DEWG dapat kita jadikan sebagai panggung bersama, dan oleh karenanya harus kita kerjakan sama-sama,” lanjut Mira.
Di sisi lain, jubir Kominfo, Dedy Permadi, menjelaskan alasan memilih empat mitra, yaitu UI, UGM, UNPAD, dan CSIS adalah untuk memperkuat substansi pelaksanaan DEWG selama Presidensi G20 Indonesia.
Lebih lanjut, pria berkacamata ini menegaskan isu digital menjadi sangat penting untuk Indonesia, karena sejak tahun 2019, Indonesia merupakan negara yang memperjuangkan kenaikan kelas diskusi isu digital di forum G20.
Sebelumnya, isu digital dibicarakan di level Task Force (gugus tugas), dan dengan dukungan dari Indonesia, Task Force tersebut sekarang berhasil dielevasi ke level Working Group (kelompok kerja).
“Indonesia sudah memperjuangkan sejak 2019, tahun 2020 diperjuangkan kembali dan disepakati kenaikan kelasnya. Jadi Indonesia adalah negara pertama yang memimpin Digital Economy Working Group atau kelompok kerja ekonomi digital di forum G20,” tandasnya.