Pinusi.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan mayoritas penderita Covid-19 varian Omicron periode Desember 2021 hingga Januari 2022 adalah kelompok berusia 21 - 30 tahun.
Dwi memaparkan kelompok mayoritas terpapar Covid-19 varian Omicron di Ibu Kota merupakan pekerja lulusan baru dari Universitas dengan Mobilitas yang tinggi baik pada saat melakukan pekerjaan maupun aktivitas di Luar jam kerja.
"Artinya, itu teman-teman fresh graduate, baru bekerja dan aktivitasnya betul-betul mobile, dan juga karena masih berjiwa nongkrong, sehingga mereka sangat mudah menjadi agen penular," kata Dwi kepada Jurnalis di Jakarta, Senin (31/1/2022).
Dia menilai ada kemungkinan penularan Covid-19 terhadap kelompok di usia tersebut tidak disertai dengan keluhan.
Namun, dapat meneruskan infeksinya kepada orang lain jika tidak mematuhi protokol kesehatan yang benar.
Kendati demikian, Dwi mengatakan pengaturan aktivitas di lingkungan perkantoran masih mengikuti level PPKM dan berubah sesuai dengan perkembangan situasi yang ada di Ibu Kota.
Mengacu kepada data terbaru dinkes DKI Jakarta hingga Minggu (30/1), jumlah kasus positif Covid-19 varian Omicron di Ibu Kota tercatat sebanyak 2.892 kasus. Bertambah sebanyak 367 kasus dari hari sebelumnya.
Dari total kasus Omicron tersebut, sebanyak 1.373 kasus atau setara dengan 54,4 persen merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), sedangkan 1.157 lainnya merupakan transmisi lokal.
Total, kasus Covid-19 di DKI Jakarta hingga 30 Januari 2022 mencapai 908.093 kasus.
Dinkes DKI mencatat penambahan kasus pada Minggu sebanyak 6.622 kasus.
Naik dari hari sebelumnya, yakni sebanyak 5.765 kasus.