Poster Puan-Moeldoko meramaikan prahara di partai Demokrat. Pihak kepolisian memastikan bahwa selebaran memuat informasi bohong.
PINUSI.COM – Kemunculan poster Puan-Moeldoko, hembuskan isu deklarasi dan dukungan Calon Presiden (Capres) Puan Maharani bersama Calon Wakil Presiden (Cawapres) Moeldoko untuk Pemilu 2024. Di sisi lain, poster ini bisa memicu panasnya tensi di antara dua kubu berseteru di dalam tubuh partai Demokrat (PD).
Isu yang diiringi kemunculan poster ini beredar di jejaring media sosial. Desain poster menampilkan Ketua DPR RI Puan Maharani dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko. Keduanya kompak berbusana warna putih, melempar senyum.
Dalam poster juga tertera jadwal acara deklarasi dukungan Capres dan Cawapres yang diprakarsai Pro Bakti NKRI, yang bakal digelar pada Senin (29/3/2021) mendatang, pukul 13:00-16:00 WIB di The Royal JW Marriott Hotel Surabaya.
Bila dianalogikan, penyebaran poster Puan-Moeldoko ini tak beda dengan menyiram minyak ke api. Mengingat saat ini partai Demokrat sedang alami konflik internal. Jajaran kepengurusan partai yang pernah berkuasa 10 tahun di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, terpecah menjadi dua kubu.
Kubu yang satunya, mengakui kedudukan putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai Ketua Umum PD. Kubu lainnya, mengangkat Moeldoko sebagai Ketua Umum PD secara aklamasi melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
Perseteruan kedua kubu ini pun diwarnai aksi saling lapor ke pihak kepolisian. Tentu, kemunculan selebaran mengenai deklarasi Capres dan Cawapres ini, berpeluang besar memantik api perseteruan yang lebih besar dan lebih panas lagi.
Gayung pun bersambut. Demokrat kubu Moeldoko angkat suara soal kemunculan selebaran Puan-Moeldoko. Mereka menuduh selebaran itu adalah bentuk serangan dari kubu seberang, alias Demokrat kubu AHY. Ilal Ferhard, panitia OC KLB PD, kepada wartawan pada Jumat (19/3/2021) mengatakan, urusan menggiring opini memang keahlian kubu AHY.
"Nggak benar itu, hoaks itu. Jadi mereka itu (kubu AHY) menyerang dengan fitnah-fitnah. Ini kan dari sana itu. Kita melihat yang di sana jago fitnah, jago buat opini, yang seolah-olah nanti itu merugikan Pak Moeldoko sendiri," ujar Ilal.
Ilal pun memberikan contoh bukti dari upaya penggiringan opini, dengan menyinggung soal adanya aksi demonstrasi mahasiswa yang sempat terjadi di DPP PD. Ilal sangat yakin aksi unjuk rasa itu adalah permintaan dari kubu AHY. "Kan banyak nih, seolah-olah mereka buat didemo mahasiswa, padahal yang demo yang nyuruh mereka-mereka juga itu," tuturnya yang diakhiri dengan tawa lepas.
Oleh karena itu, dia kembali menegaskan bahwa agenda yang tertera pada selebaran adalah kabar bohong. Sebab, kata Ilal, PD mau pun pribadi Moeldoko sendiri belum terpikir soal urusan Pemilu 2024. "Sejauh ini Pak Moeldoko tak berpikir calon presiden, calon wakil presiden. Itu hanya hoax, suatu opini yang dibangun mereka. Kubu AHY pasti," tegas dia.
Senada, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto memastikan undangan deklarasi dukungan itu informasi bohong. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini memastikan tak ada agenda dukungan deklarasi tersebut. "Hoaks itu," kata Bambang Pacul, saat dikonfirmasi.
Bantahan yang menyebut bahwa selebaran itu memuat kabar bohong atau hoaks juga diperkuat dengan konfirmasi dari Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya, AKBP Wimboko, sebagaimana melansir detikcom, Jumat (19/3/2021).
Wimboko memastikan bahwa tidak ada agenda atau jadwal acara deklarasi di hotel yang tercantum dalam selebaran. “Hoaks itu. Sudah konfirmasi ke hotel, tidak ada pesanan di hari tersebut dari siapapun. Mau mengatasnamakan Bu Puan, mau mengatasnamakan partai atau perorangan, belum ada pesanan,” sanggah Wimboko.
Dia pun meminta masyarakat untuk tidak lagi berpolemik. Dan bagi pihak yang merasa dirugikan atas kemunculan selebaran itu, Wimboko anjurkan untuk segera melapor ke kepolisian, agar pihaknya bisa melakukan tindak lanjut.
Wimboko memastikan pihaknya sudah mengkonfirmasi ke pihak pengelola hotel yang tercantum di poster yang beredar di grup whatsapp tersebut. "Kalau hoaks ya hoaks, nanti di lidik (penyelidikan) pasti. Kalau ada laporan yang dirugikan dengan adanya flyer itu, terus ya kita lidik," tandas dia.
Terlepas dari kepastian yang menyebut isu tersebut adalah kabar bohong, namun bagi masyarakat umum desain selebaran ini terlihat begitu meyakinkan lantaran tertera sebuah nomor kontak. Bagi pihak yang ingin mendapat informasi lebih lanjut atau hendak registrasi bisa menghubungi nomor 081230648116.
Sayangnya, saat beberapa kali percobaan menghubungi nomor tersebut, sering kali tidak mendapat jawaban. Bahkan sempat satu kali menolak panggilan. Gagal dalam sambungan telepon, upaya mengkonfirmasi pun dilancarkan melalui pesan singkat.Hasilnya nihil, layar ponsel hanya menunjukan tanda pesan tersampaikan tapi tidak terkirim. Terkesan, nomor dinonaktifkan atau pengaturan pemblokiran pesan singkat telah diaktifkan.