Kedai kopi, bidang bisnis yang masih menjanjikan. Karena kopi begitu lekat dengan aktivitas dan kebiasaan masyarakat Indonesia
PINUSI.COM – Kedai kopi memang selalu jadi pilihan favorit bagi yang ingin bersantai, berakhir pekan atau bertemu dengan mitra bisnis. Karenanya, kedai kopi tidak hanya dituntu soal cita rasa dan keunikan varian menu, melainkan juga mesti menciptakan rasa nyaman.
Begitu lekatnya kopi dengan aktivitas dan kebiasaan masyarakat, maka tidak mengherankan banyak yang membuka bisnis ini. Mereka pun berlomba-lomba untuk memberikan ambience, fasilitas, dan jenis minuman khas masing-masing.
Belum lama ini, pinusi menyambangi sebuah kedai kopi di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, berjuluk Percent Coffee. Kedai yang beralamat di bilangan Pondok Jaya ini, lokasinya cukup strategis dan mudah dicari, berdekatan dengan pusat perbelanjaan Transpark Bintaro.
Keunggulan lainnya, tempat ini terbilang sangat nyaman, mengusung konsep semi-industrial dengan aksen kayu-kayu pada setiap meja nya, yang tersedia secara outdoor atau pun indoor. Menu yang ditawarkan cukup beragam. Pertama ada es kopi susu bagi penyuka kopi yang tidak terlalu gemar rasa pahit.
Untuk pecinta kopi lainnya, bisa menikmati menu kopi seperti Espresso, Americano, dan Capuccino. Eits! Bagi yang tidak suka kopi juga bisa bersantai di sini, sembari menyeruput sajian minuman seperti Chocolate, Matcha, Red Velvet, Taro, Mango smooth, dan Choco Hazelnut. Jangan lupa sempatkan mencicipi manual brew-nya.
Kepada pinusi, Fahmi sang pemilik kedai, mengungkapkan menu andalan di tempat ini adalah moctail. Alasannya, karena ingin menonjolkan kesan pembeda dari kedai-kedai lainnya. “saat ini masih jarang coffee shop yang mocktail” papar dia.
Ketika semua sektor sedang mengalami penurunan, Percent Coffe justru melakukan terobosan dengan memulai debut bisnisnya di masa pandemi Covid-19. Fahmi mengakui memang di kondisi sekarang ini, semuanya jadi serba sulit.
Tapi Fahmi tak mau kalah dengan keadaan, sebaliknya bagi dia, kondisi sekarang justru adalah peluang, yang pantas untuk mencoba peruntungan, memanfaatkan pandemi jadi momentum bisnis baru.
Dia menegaskan, bakar uang saat merintis bisnis adalah hal biasa jangan dijadikan momok. "Di sini saya ambil momen pada saat orang-orang pada diam dirumah, main hape di sini saatnya bagi saya untuk nge-branding," ucap dia.
Lebih lanjut dia menuturkan, saat memulai usaha ini, Fahmi beserta 3 mitra perintisnya, tidak menemui hambatan berarti dalam mengurus perizinan. Dan saat operasional pun juga demikian. Bagi dia, yang utama adalah tetap taat pada aturan dan protokol kesehatan pandemi Covid-19.
"Tetep kita pakai masker, jaga jarak, tempat duduk juga kita atur sesuai standar prosedur kesehatan yang dibikin dan kebersihan serta jam buka. Kita juga sediain hand sanitizer di beberapa tempat," tandas dia.