PINUSI.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencantat jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta menurun 668. Sampai saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih terus berjuang untuk mengendalikan pandemi Covid-19 ini.
"Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 28.064 (orang yang masih dirawat/isolasi)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesahatan Pemprov DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya, Rabu (9/3/2022).
Dwi juga meminta, masyarakat harus tetap waspada dengan penyebaran virus Covid-19 dari varian Omicron.
Bagi masyrakat yang belum di vaksin, dia juga meminta untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19.
"Kami turut menghimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Uoaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," tambahnya.
Dwi menjelaskan, berdasarkan data Dinkes DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 29.966 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 26.370 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 3.569 positif dan 22.801 negatif.
Selain itu Dwi juga mengatakan, dilakukan pula tes antigen hari ini sebanyak 54.808 orang yang dites, dengan hasil 2.216 positif dan 52.592 negatif.
Harus diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebamyak 1.161.139 dengan tingkat kesembuhan 96,4% dan total 14.852 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," ujarnya.
Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu-nya (bukan spesimen), artinya target WHO ini untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites setiap minggu.
"Target ini telah Jakarta lampui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 210.645 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 937.243 per sejuta penduduk," jelasnya.
Lebih lanjut, Dwi menyebutkan kasus positivity rate di Ibu Kota masih di atas standar organisasi kesehatan dunia atau WHO.
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 12,1%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,1%. WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," ungkapnya.