Tradisi pulang kampung kembali dilarang pemerintah pada tahun ini, pemudik tak kuat menahan rindu dan berbuat nekat.
PINUSI.COM – Tradisi pulang kampung tahun ini terpaksa urung terlaksana lantaran masih tingginya angka penyebaran Covid-19 di tanah air. Penyekatan menjadi langkah untuk menghalau arus mudik 2021, tak jarang pemudik berbuat nekat.
Peristiwa ditabraknya petugas yang berjaga di beberapa titik penyekatan arus mudik, acap kali terjadi. Langkah nekat ini beberapa kali diambil oleh segelintir pemudik yang tetap ngotot ingin merayakan lebaran di kampung halaman.
Seperti yang terjadi di pos penyekatan Sumber Arta Kota Bekasi, pada Senin (10/5/2021) malam. Di lokasi itu, polisi dibantu oleh anggota TNI, Dishub, dan relawan lainnya dalam pemeriksaan. Puluhan pemotor diperiksa, terutama mereka yang membawa banyak barang bawaan sehingga terlihat seperti ingin mudik.
Salah satu pemudik bernama Rifai yang diperiksa petugas mengaku hendak mudik ke Pekalongan. Petugas pun memintanya kembali putar balik. Selain itu, ada yang berdalih ingin menikah di Majalengka, Jawa Barat.
Saat ditanya surat nikah, surat yang dibawa hanya berupa fotokopi dan tidak membawa surat keterangan bebas COVID-19. "Mohon maaf, surat ini fotokopian, tidak ada stempel basah. Kamu harus putar balik. Surat rapid antigen aja kamu nggak punya," kata Kapolsek Bekasi Kota Kompol Armayni.
Namun, ada juga pemudik yang menggunakan sepeda motor yang tidak terima diputar balik. Alih-alih menuruti permintaan petugas, pemotor itu justru nekat menerobos dan ingin menabrak relawan dari PMI dan TNI.
Sontak, anggota TNI dan PMI itu marah. Kepala pemotor yang dilapisi helm itu langsung dipukul petugas. Pemudik itu kemudian digiring ke pinggir jalan. "Hey kamu ini, dibilangin baik-baik malah ngelunjak. Apa susahnya sih diperiksa sebentar? Ini langsung putar balik ini," teriak petugas.
Kejadian serupa juga terjadi di Yogyakarta pada Sabtu (8/5/2021) lalu. Kala itu, remaja berinisial AD (16) menabrak polisi di pos penyekatan Prambanan, Klaten. Terungkap AD sebelumnya sudah diputar balik oleh petugas penyekatan di Yogyakarta. Setelah diputar balik dari Yogyakarta, AD kemudian melaju ke arah Klaten. Saat perjalanan balik tersebut ada penyekatan di Prambanan, Klaten.
Saat diminta menepi untuk diperiksa, AD yang mengendarai mobil berpelat B justru tancap gas hingga menabrak seorang polisi. Alasan tersangka nekat, jelas Andriansyah, dari hasil pemeriksaan karena takut tidak punya SIM. Tapi penyidik masih mendalaminya untuk mengecek apakah alasan itu hanya alibi.
"Alasannya mau cari buka puasa di Yogyakarta sendirian. Tapi sebelum sampai ke tujuan di perbatasan Prambanan diputar balik penyekatan di Yogyakarta," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Andriansyah Rithas Hasibuan pada wartawan, Senin (10/5/2021).