PINUSI.COM - Bertepatan dengan hari lahir Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) ke - 24, Aliansi Solidaritas yang meliputi Mahasiswa Papua dan BEM UI menyatakan sikap di depan Polda Metro Jaya, Senin (21/03/2022)
Pemeriksaan terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti atas kasus pencemaran nama baik bertepatan dengan ulang tahun KontraS ke - 24.
Dalam momen tersebut, KontraS beserta Aliansi Solidaritas menyatakan sikap bertajuk "24 Tahun Pasca Reformasi, Kriminalisasi Menghantui".
Aliansi Solidaritas yang tergabung meliputi Mahasiswa Papua Jakarta, BEM UI, dan elemen masyarakat lainnya melakukan aksi simbolis dukungan terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Ketua Ikatan Mahasiswa Papua di Jakarta, Matius Wonda, menilai selama periode Joko Widodo telah terjadi banyak kriminalisasi terhadap pejuang HAM dan masyarakat Papua
"Pelanggaran HAM terjadi di Indonesia, di mana kriminalisasi juga dialami Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti. Pemanggilan terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti merupakan bentuk Kriminalisasi." Ucap Matius
Matius Wonda juga menjelaskan bahwa kriminalisasi juga kerap dirasakan mahasiswa Papua, dimana salah satu mahasiswa Papua ditangkap oleh aparat kepolisian
"Kriminalisasi juga terjadi pada kawan kami Alpius Wenda, saat itu kami melakukan aksi damai di Depan Kemendagri, kemudian terjadi gesekan hingga salah satu teman kami ditangkap." Ujar Matius
Sebelumnya, Alpius Wenda merupakan mahasiswa asal Papua yang melakukan aksi demonstrasi pada 3 Maret 2022 terkait penolakan daerah otonomi baru Papua.
Saat aksi berlangsung terjadi bentrokan hingga menyebabkan kedua belah pihak antara mahasiswa dengan aparat kepolisian mengalami luka.
Selain itu, Bayu Satria selaku Ketua BEM UI juga menyatakan sikap dan menyayangkan terkait penyidikan terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dimana telah terjadi pembungkaman di Indonesia
"Permasalahan Haris dan Fatia bukanlah golongan pergolongan. Dari Haris Azhar dan Fatia menjadi bukti bahwa pembungkaman telah terjadi di negara kita. Jika pembungkaman telah terjadi pada tiap individu tidak menutupkemungkinan akan terus dilakukan oleh pemerintah." Terang Bayu Satria
Bayu Satria menilai Haris dan Fatia berbicara sesuai data berbasis penelitian
"Haris dan Fatia berbicara tentang data dimana berbasis dengan penelitian. Bila pemerintah anti terhadap data berarti pemerintah anti kebenaran." Tutup BEM UI. (AF)