PINUSI.COM, Jakarta - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti merespon wacana kenaikan biaya ibadah haji tahun 2023 oleh Kementerian Agama (Kemenag). Menurutnya perekonomian masyarakat di Indonesia sedang proses perbaikan, sehingga dinilai tidak tepat, Sabtu (21/01/2023).
“Sejak tahun 2020 lalu kita masih berupaya memperbaiki ekonomi. Tak terkecuali kelompok masyarakat yang telah mendaftar untuk berhaji. Jadi usulan kenaikan ongkos haji di tengah kondisi saat ini saya pikir tidak rasional,” kata LaNyalla yang sedang kunjungan kerja ke Bali, pada Sabtu (21/1/2023).
Menurutnya, harga yang eskalasinya mencapai dua kali lipat tersebut tentu memberatkan masyarakat.
BACA LAINNYA: Modal 30 Juta Followers, Ridwan Kamil Percaya Diri Ada Yang Tersangkut
“Dan tentu ini sangat memberatkan. Tidak semua jemaah haji itu berasal dari kalangan mampu, banyak diantaranya mereka untuk bisa berangkat harus menjual tanah atau sawah,” tegas LaNyalla.
“Harus ditinjau ulang, dipertimbangkan dengan cermat, agar masyarakat yang masih terpuruk tidak semakin terbebani lagi,” tambahnya.
Seperti yang diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2023 menjadi sebesar Rp 98,8 juta per calon jemaah. Dari BPIH itu 70 persen dibebankan kepada jemaah haji atau sebesar Rp 69 juta. Sementara, 30 persen sisanya ditanggung oleh dana nilai manfaat sebesar Rp 29,7 juta. Sementara biaya ibadah haji tahun 2022 sebesar Rp 39,8 juta. Ongkos ini juga lebih tinggi dibandingkan 2018 sampai 2020 lalu yang ditetapkan sebesar Rp 35 juta
Editor : Cipto Aldi