Pinusi.com - Program vaksinasi dari pemerintah saat ini semakin gencar dan bagian dari upaya mencegah penularan virus corona. Sampai saat ini sudah ada dua jenis vaksin yang di gunakan di Indonesia, yaitu vaksin AstraZeneca dan Sinovac.
Memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk melindungi tubuh dari serangan virus corona, namun terdapat beberapa perbedaan antara dua vaksin tersebut.
Melansir CNBCIndonesia, di bawah ini adalah beberapa berbedaan dari vakin AstraZeneca dan Sinovac. Yuk kita Simak!
Teknologi Pembuatan
Vaksin AstraZeneca, menggunakan adenovirus atau virus hidup yang telah di modifikasi sebagai pengiriman protein, yang akan menginstrusikan sel dalam tubuh untuk memproduksi sebagian kecil dari virus corona, kemudian memicu respons imun.
Ini akan memicu sistem imun dan menghasilkan antibodi dan sel imun lainnya untuk melawan yang di anggap sebagai infeksi, hal ini terjadi karena sel akan menampilkan protein, lalu imun kita mengenalinya sebagai benda asing.
Perlu di ingat Adenovirus itu sendiri dekenal sebaga virus yang tidak berbahaya.
Sementara untuk Vaksin Sinovac, menggunakan virus SARS-COV-2 yang telah di matikan untuk memicu respons imun. Dalam hal ini sudah terbukti dan telah di gunakan dalam pengembangan vaksin lain, seperti vaksin flu dan polio.
Efikasi
World Health Organization (WHO) mengatakan, vaksin AstraZeneca memiliki tingkat efikasi 63,09% dalam mencegah kasus Covid-19, lalu 100% efektif mencegah penyakit parah karena covid-19 dan rawa inap.
Kemudian utuk Vaksin jenis Sinovac nilai efikasi mencegah 51% kasus Covid-19, dan vaksin ini juga bisa mencegah kasus rawat inap sampai 100% pada populasi penerima yang di teliti.
untuk sementara ini reset yang di lakukan oleh Indonesia, Vaksin Sinovac menemukan efikasi mencapai sekitar 65%
Efek Samping
Perbedaan selanjutnya adalah efek samping dari dua vaksin tersebut. Menurut Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mengatakan ada sekitar 10.000 laporan KIPI non-serius dan 200 KIPI serius.
Kasus KIPI non-serius meliputi masalah demam, nyeri, mual dan kelelahan. Dan sementara KIPI serius adalah keluhan yang sampai membuat rawat inap.
Sementara untuk AstraZeneca kurang lebihnya sama yaitu demam, nyeri, mual dan lelah. Hanya saja untuk vaksin ini ada resiko lainnya, yaitu pembekuan darah yang dapat terjadi apabila penerima vaksin berusia muda.
Rentang Dosis
Perbedaan rentang waktu berdasarkan studi yaitu melihat kapan pemberian dosis vaksin memberikan efikasi terbaik. Untuk memberikan perlindungan optimal dua Vaksin Sinovac di berikan dalam kurun waktu 28 hari atau 3 minggu. Sedangkan untuk AstraZeneca di berikan dalam rentang waktu 12 minggu atau sekitar 3 bulan.