Tradisi Ramadhan Unik di Berbagai Negara

Oleh anang-fajar-irawanTuesday, 12th April 2022 | 20:30 WIB
Tradisi Ramadhan Unik di Berbagai Negara

PINUSI.COM - Datangnya bulan Ramadhan tentu disambut dan dirayakan umat muslim di seluruh penjuru dunia. Cara menyambut dan merayakan datangnya bulan suci di tiap negara ternyata memiliki keunikannya tersendiri loh.

Melansir Culture Trip, banyak negara yang rutin melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan tiap Ramadhan tiba. Bahkan, ini sudah dilakukan sejak zaman pendahulu mereka, dan sudah menjadi tradisi.

Berikut beberapa tradisi unik Ramadhan di berbagai negara:

  1. Uni Emirat Arab
    UEA memiliki tradisi bernama Haq Al Laila, yang dilakukan pada tanggal 15 bulan Sya'ban. Setiap tangga 15 Sya'ban, anak-anak di Uni Emirat Arab berkeliaran di sekitar rumah mengenakan pakaian cerah, mengumpulkan permen dan kacang-kacangan di tas jinjing yang dikenal sebagai kharyta.

Anak-anak itu dengan suka cita menyanyikan lagu-lagu tradisional lokal. Nyanyian Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum, yang diterjemahkan dari bahasa Arab menjadi 'Berikan kepada kami dan Allah akan membalas Anda dan membantu Anda mengunjungi Rumah Allah di Mekah', bergema di jalan-jalan saat anak-anak dengan bersemangat mengumpulkan hadiah mereka.

  1. Lebanon
    Ledakan suara meriam menjadi penanda tanda berbuka puasa di beberapa negara Timur Tengah seperti Lebanon.

Tradisi ini dikenal dengan nama Midfa Al Iftar. Banyak yang meyakini, tradisi ini pertama kali dilakukan di Mesir sekitar 2 abad lalu, saat Mesir dikuasai Ottoman Khosh Qadam

Kisahnya, saat Qadam ingin menguji meriam saat matahari terbenam, dia tidak sengaja menembakannya dan suara gema terdengar ke seluruh Kairo. Kejadian tersebut mendorong warga berasumsi bahwa ini adalah cara mengakhiri puasa.

Putri Qadam, Haja Fatma, mendesak untuk menjadikan ini sebagai tradisi. Akan tetapi, tradisi unik tersebut sempat dikhawatirkan hilang pada 1983 setelah invasi yang berujung penyitaan beberapa meriam karena dianggap senjata. Tapi tradisi ini berhasil dihidupkan kembali oleh Tentara Lebanon setelah perang dan berlanjut hingga hari ini.

  1. Mesir
    Orang-orang di Mesir menyambut Ramadhan dengan Fanous warna-warni, yaitu lentera yang melambangkan persatuan dan suka cita sepanjang bulan suci.

Lahirnya tradisi ini bermula pada suatu zaman dinasti Fatimiyah, saat orang Mesir menyambut Khilafah Al-Mu'izz Ii-Diin Allah, saat tiba di Kairo saat hari pertama Ramadhan. Untuk menyediakan pintu masuk yang terang bagi imam, para pejabat militer memerintahkan penduduk setempat untuk memegang lilin di jalan-jalan yang gelap

Saat ini, fanous sering diintegrasikan ke dalam tradisi lokal lainnya. Misalnya, selama bulan suci, anak-anak berjalan-jalan dengan lampion mereka, bernyanyi dengan riang sambil meminta hadiah dan permen

  1. Albania
    Selama berabad-abad, anggota komunitas Muslim Roma, yang berasal dari Kekaisaran Ottoman, mengumumkan awal dan akhir puasa dengan lagu-lagu tradisional.

Setiap hari selama bulan Ramadhan, mereka akan berbaris wara-wiri di jalan-jalan memainkan lodra, sebuah gendang silinder berujung ganda yang dilapisi kulit domba atau kambing.

Keluarga Muslim akan sering mengundang mereka di dalam rumah mereka untuk bermain balada tradisional untuk merayakan dimulainya buka puasa.

  1. Indonesia
    Ada banyak tradisi di Indonesia mulai menyambut datangnya bulan suci, sampai selama bulan Ramadhan.

Mendatangi makam keluarga atau ziarah, dilakukan umat Islam sebagai tanda hormat kepada yang telah pulang ke rumah Allah lebih dulu, sambil mendoakan dan meminta maaf agar diberi hati yang bersih selama menjalani puasa.

Saat Ramadhan tiba, tradisi lainnya menyusul, seperti ngabuburit atau kegiatan menikmati waktu menunggu buka puasa, biasanya berburu kudapan untuk berbuka puasa.

Ramadhan juga dijadikan momentum untuk bersilaturahmi dengan kerabat dengan mengadakan buka puasa bersama, atau kegiatan keagamaan lainnya.

Terkini

Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
PinSport | Wednesday, 4th June 2025 | 07:39 WIB
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 14:45 WIB
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 13:14 WIB
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 12:29 WIB
Kasus Galon Isi Ulang di Bekasi, Pelanggaran Izin Usaha, Bukan Pemalsuan
Kasus Galon Isi Ulang di Bekasi, Pelanggaran Izin Usaha, Bukan Pemalsuan
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 18:31 WIB
Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia 'Dibanderol' 9 Miliar Rupiah
Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia 'Dibanderol' 9 Miliar Rupiah
PinFinance | Monday, 2nd June 2025 | 17:54 WIB
Visa Jemaah Haji Furoda Tak Terbit Tahun Ini, Himpuh: Kewenangan Kerajaan Arab Saudi
Visa Jemaah Haji Furoda Tak Terbit Tahun Ini, Himpuh: Kewenangan Kerajaan Arab Saudi
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 16:54 WIB
KAI Commuter Mulai Operasikan Kereta Rel Listrik Baru Buatan China
KAI Commuter Mulai Operasikan Kereta Rel Listrik Baru Buatan China
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 16:13 WIB
"Jangan Jadikan Pancasila Sekadar Mantra dan Slogan"
"Jangan Jadikan Pancasila Sekadar Mantra dan Slogan"
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 12:32 WIB
Budaya Betawi Diharap Masuk Pendidikan Formal
Budaya Betawi Diharap Masuk Pendidikan Formal
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 12:22 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta