PINUSI.COM, Tangerang Selatan - Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022, angka stunting di kota Tangerang Selatan menurun drastis berawal dari angka 19,9 persen turun menjadi 9 persen, Sabtu (28/01/2023).
Atas penurunan angka stunting tersebut, Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie apresiasi seluruh elemen yang ikut berkontribusi dalam menekan angka stunting di kota Tangerang Selatan.
BACA LAINNYA: Perbedaan Protein Hewani dan Nabati, Mana yang Lebih Unggul?
“Alhamdulillah angka stunting kita turun, ini berkat kerja keras semua pihak. Tetapi, kita tidak boleh berpuas diri. Permasalahan stunting masih jadi PR kita bersama,” kata Benyamin Davnie.
Selain itu, Benyamin mengimbau kepada seluruh elemen meliputi perangkat daerah hingga masyarakat untuk terus berkontribusi dalam upaya menurunkan angka stunting.
BACA LAINNYA: Heru Budi Hartono PJ Gubernur DKI Jakarta Resmikan Skywalk Kebayoran Lama
“Mulai dari identifikasi kembali sebaran stunting dan ketersediaan program dan kendalanya, Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi stunting, rembuk stunting, hingga review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir,” ungkapnya.
“Dan jangan lupakan soal pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting,” tambahnya.
Dia juga mengatakan pemerintah harus gencar dalam pelaksanaan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, dan melaksanakan program Ngider Sehat untuk mendekatkan upaya promotif, preventif, dan kuratif kepada masyarakat.
“Masalah stunting ini menjadi masalah serius bagi kita dan menjadi investasi SDM menyongsong Indonesia emas tahun 2045, oleh karenanya langkah-langkah yang kami lakukan juga harus optimal dan terukur,” ucapnya.
Editor : Cipto Aldi