Pemerintah sedang mempersiapkan strategi hidup bersama Covid-19
PINUSI.COM - Covid-19 sepertinya akan terus ada dengan jangka waktu yang tak dapat kita ketahui. Meski terdapat penurunan kasus yang terpapar Covid-19 secara berkala.
Akibat dari kondisi virus corona yang kerap bergulir dan belum menemukan titik reda tersebut, pemerintah mulai melakukan strategi skenario jangka panjang apa saja untuk menangani corona.
Maxi Rein Rondonuwu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa pemerintah sedang melakukan perencanaan untuk masyarakat.
Hal tersebut terjadi agar nantinya seluruh lapisan rakyat Indonesia dapat hidup berdampingan dengan Covid-19. Untuk saat ini, Maxi menyebutkan bahwa konsep belum terbentuk secara sempurna. Banyak yang harus mereka persiapkan.
Sebelum melakukan perubahan status pandemi menjadi endemi tersebut, terlebih dahulu secara keseluruhan masyarakat harus mulai menekan laju hambatan penyebaran, mempercepat vaksinasi dan sebagainya.
Oleh karena itu, pemerintah pada bulan September ini akan menargetkan penyuntikan vaksinasi sebanyak 2,5 juta. Sedangkan, masyarakat mulai harus membiasakan diri agar selalu melakukan protokol kesehatan.
“Penerapan kebiasaan baru mulai dari protokol kesehatan, testing, dan tracing, serta vaksinasi. Ini penting agar kita siap beradaptasi dari pandemi ke endemi," jelas Maxi.
Baca juga: HORE! ZONA MERAH JAKARTA SUDAH LENYAP
Adapun tujuan hidup dengan Covid-19 memang harus pemerintah persiapkan karena ini semua sudah melalui penglihatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang penularan komunitas dan kapasitas respon penanganan Covid-19.
Pemerintah terlebih dahulu akan melakukan pemetaan kondisi tiap daerah sesuai dengan hasil penilaian yang akan menentukan tingkat pembatasan kegiatan pada masyarakat. Kurang lebih hal ini hampir mirip dengan PPKM Level.
"Jadi ada kesadaran masyarakat untuk melakukan testing dan kalau positif bersedia melakukan isolasi ini dipemetaan," tutup Maxi.
Sebelumnya, Singapura melakukan transisi untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 pada bulan Agustus lalu.
(boy/fe)