Walau belum masuk ke Indonesia, namun Prof. Amin mengatakan pihaknya sedang meneliti lebih lanjut
PINUSI.COM – Dalam perjalanan pandemi ini, kita sudah sering mendengar Covid-19 bermutasi. Saat ini Indonesia patut berwaspada, sebab kali ini muncul varian Mu. Walau belum ada dalam Indonesia, namun tetap harus mengantisipasi.
Melansir Republika, mutasi kali ini dapat menurunkan efektivitas vaksin yang sudah muncul dalam belahan dunia. Menurut Prof. Amin Soebandrio, Ketua Lembaga Biologi Molekuler menjelaskan ada vaksin yang punya kekebalan jika terdampak Mu.
Lebih lanjut, Amin menjelaskan varian Mu ini dapat juga berhasil lolos terhadap beberapa vaksin. Sehingga mutasi tersebut tidak mengganggu vaksin yang sudah ada pada tubuh masyarakat karena kekebalan.
“Walaupun terjadi penurunan efikasi, selama efikasi vaksin masih di atas 50 persen, masih dianggap efektif,” jelas Prof. Amin.
Selain itu, prof juga mengatakan bahwa seseorang yang sudah pernah terpapar Covid-19 juga dapat terselamatkan dari jenis Mu tersebut karena pernah terdeteksi mengandung virus pada varian sebelumnya.
Yang jelas, penelitian lebih lanjut sedang melalui proses agar dapat mengetahui mutasi Mu secara detail dan terperinci. Kemudian, penelitian ini juga berfungsi apakah memang benar kemampuan meloloskan dalam badan itu sesuai dengan data.
Sedangkan menurut Gusti Ngurah Kade Mahardika, perwakilan Universitas Udayana Bali menjelaskan bahwa saat ini belum ada fakta yang merujuk tentang varian Mu sangat resisten terhadap vaksin Covid-19.
Ia mengatakan bahwa jenis yang belum masuk ke Indonesia tersebut berasal dari turunan Alpha yang merambak dari Inggris. Gusti juga meyakini bahwa pemaparan bentuk terbaru tersebut tidak seganas Delta.
“Muncul sejak Januari, varian Mu proporsinya hanya satu persen dari virus yang beredar di dunia saat ini, sementara varian Delta 90 persen,” kata Gusti.
(boy)