Penangkapan itu di awali saat empat prajurit Koramil 1715-05/Batom mendapatkan informasi dari masyarakat terkait keberadaan orang asing. Mereka melintas menggunakan kapal dari arah papua menuju Mongham
Pinusi.com - Dua anggota KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di ringkus prajurit TNI pada kawasan Distrik Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Dua orang yang berhasil di amankan yakni Yulian Uropmabin (36) dan Kapol Uropmabin (42). Selanjutnya, TNI menyerahkan 2 pelaku tersebut ke Polda Papua untuk menjalani proses pemeriksaan mendalam.
Melansir CNN Indonesia, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono mengkonfirmasi hal tersebut pada (08/09/2021) di Jayapura.
"Sudah di pastikan dari nomor seri senjata api buatan Amerika Serikat, bukan milik TNI-Polri, yang di ambil berasal dari Bougenville, Papua Nugini (PNG). Dari pengakuan sementara kedua anggota KSB yang di tangkap terungkap senpi berasal dari Bougenville, PNG," Jelasnya.
Menurut informasi yang terkumpul, penangkapan itu bermula saat empat prajurit Koramil 1715-05/Batom mendapatkan sebuah informasi dari masyarakat terkait keberadaan orang tak di kenal beberapa waktu terakhir.
Mereka melintas menggunakan perahu berjenis Johnson dari arah Papua Nugini ke wilayah Mongham. Menurut informasi sekitar, daerah tersebut merupakan wilayah basis keberadaan anggota KKB. Perahu yang dikendarai, lanjutnya, mengalami kerusakan di kampung Muara.
Aparat TNI langsung melakukan penangkapan pada kedua pria tersebut kemudian melanjutkan perjalanan ke Makoramil untuk melakukan pemeriksaan.
"Dengan menggunakan speedboat, sebanyak 4 orang anggota Koramil beserta beberapa orang masyarakat menuju ke Kampung Muara kemudian melakukan pengepungan di pertengahan sungai Oksip - Mongham dan berhasil menangkap dua orang anggota KST inisial YU (36) dan KU(42)," Jelasnya
BARANG BUKTI YANG DITEMUKAN
Selain itu, dua Pucuk senjata berjenis shotgun dan satu laras panjang bermerk Ultimax berhasil di amankan. Aparat juga menemukan beberapa barang bukti lain seperti amunisi kaliber 5,56 mm sebanyak 35 butir, kemudian amunisi GLM 2 butir. Dari beberapa jenis senpi dan amunisi, polisi juga turut mengamankan 2 ponsel, 6 senjata tajam, sebuah sollar cell, 5 flashdisk, serta bendera OPM.
"Keempat Babinsa ini membuat prestasi yang luar biasa. Tanpa mengeluarkan tembakan dan tidak ada korban, mereka mendapat lima senjata api (senpi). Hal ini juga mendapat apresiasi yang luar biasa dari bapak Kasad (Kepala Staf TNI AD)," jelasnya.
Atas aksi tersebut, Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri mengatakan Pemerintah Papua Nugini tetap mendukung Kedaulatan RI.
"Posisi pemerintah Papua Nugini tidak berubah, dalam artian mereka terus mendukung kedaulatan wilayah Republik Indonesia. Itu di sampaikan Perdana Menteri dan Menlunya berkali-kali," kata Retno, 2019.
(edw)