3 Anak Meninggal Akibat Hepatitis Akut, DPRD DKI Jakarta Minta Pemprov DKI Harus Menyalakan Alarm Kewaspadaan Hepatitis

Oleh JC_AldiWednesday, 4th May 2022 | 21:46 WIB
3 Anak Meninggal Akibat Hepatitis Akut, DPRD DKI Jakarta Minta Pemprov DKI Harus Menyalakan Alarm Kewaspadaan Hepatitis

PINUSI.COM, Jakarta – 3 anak-anak telah meninggal dunia diduga terkena virus hepatitis akut, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo telah meminta Pemprov DKI Jakarta agar untuk serius dalam bergerak cepat untuk menangani virus hepatitis akut ini yang sudah beredar di 20 Negara.

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut telah menuturkan bahwa penyakit hepatitis akut ini sudah telah memakan tiga korban jiwa kepada pasien anak yang berada di Jakarta yaitu di RSUPN Cipto Mangkusumo.

“Kita harus menyalakan alarm kewaspadaan lagi karena WHO-pun sudah menetapkan meningkatnya kasus hepatitis akut ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Belajar dari pengalaman, jangan lagi meremehkan penyakit yang baru menyebar, apalagi kali ini sasarannya anak-anak,” kata Anggara di Jakarta, Rabu (4/5/2022).

Menurutnya, peran Dinas Kesehatan DKI Jakarta itu sangat penting untuk mengantisipasi lonjakan kasus tersebut, telebihnya dengan surat edaran nomor HK.02.02/C/2515/2022. Kementerian Kesehatan juga telah diminta harus berperan aktif ke Pemerintah Daerah.

"Dinkes DKI Jakarta harus segera berkoordinasi intens dengan Kemenkes untuk melakukan investigasi dan 'tracing' agar dapat menemukan titik penyebaran awalnya," kata Anggara.

Selain itu, Anggara juga telah meminta agar mensosialisasikan kepada masyarakat terkait dengan adanya penyakit hepatitis akut ini, hal ini juga dapat dilakukan dengan melibatkan para pengurus wilayah.

"Sosialisasi juga penting dilakukan sampai ke masyarakat. Bisa libatkan pengurus RT, RW, atau Kader PKK. Namun materi yang disebarkan harus dibuat sejelas mungkin, kita tentu tidak mau membuat panik masyarakat yang baru mau bebas dari pandemi COVID-19," ujar Anggara.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melaporkan adanya tiga anak yang telah dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangkusumo Jakarta telah meninggal dunia diduga akibat terkena hepatitis akut yang saat ini masih misterius.

Terkini

Hati-Hati! Ini 7 Ciri-Ciri Link Phishing yang Wajib Kamu Tahu!
Hati-Hati! Ini 7 Ciri-Ciri Link Phishing yang Wajib Kamu Tahu!
PinTect | in 6 hours
Bahaya! Gemini AI Jadi Liar: Ngamuk, Ngancam, Sampai Suruh Pengguna Mati!
Bahaya! Gemini AI Jadi Liar: Ngamuk, Ngancam, Sampai Suruh Pengguna Mati!
PinTect | in 3 hours
China Pamer Desain Pesawat Antariksa Canggih, Bisa Dipakai Ulang!
China Pamer Desain Pesawat Antariksa Canggih, Bisa Dipakai Ulang!
PinTect | in an hour
Pulau Rubiah: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Kamu Kunjungi
Pulau Rubiah: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Kamu Kunjungi
PinRec | in an hour
Wisata Pantai Lhok Mee: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Dikunjungi
Wisata Pantai Lhok Mee: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Dikunjungi
PinRec | in an hour
Keuangan Bayern Munich Jadi Penghalang Transfer Florian Wirtz, Fokus pada Kontrak Baru Jamal Musiala
Keuangan Bayern Munich Jadi Penghalang Transfer Florian Wirtz, Fokus pada Kontrak Baru Jamal Musiala
PinSport | in an hour
Rekomendasi Hotel Mercure BSD City: Hotel Mewah dengan Sentuhan Modern dan Lokasi Strategis
Rekomendasi Hotel Mercure BSD City: Hotel Mewah dengan Sentuhan Modern dan Lokasi Strategis
PinRec | in an hour
Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra Ditunda, Fokus PSSI Beralih ke Timnas U-20
Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra Ditunda, Fokus PSSI Beralih ke Timnas U-20
PinSport | in an hour
Ford Kembali ke Indonesia dengan Hadirkan Ranger dan Everest Terbaru: Siap Bersaing di Pasar SUV dan Pickup!
Ford Kembali ke Indonesia dengan Hadirkan Ranger dan Everest Terbaru: Siap Bersaing di Pasar SUV dan Pickup!
PinTect | in 42 minutes
7 Fitur Canggih Microsoft Word yang Bikin Hidup Kamu Makin Santai!
7 Fitur Canggih Microsoft Word yang Bikin Hidup Kamu Makin Santai!
PinTect | in 33 minutes
© 2024 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta