PINUSI.COM, Jakarta – 3 anak-anak telah meninggal dunia diduga terkena virus hepatitis akut, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo telah meminta Pemprov DKI Jakarta agar untuk serius dalam bergerak cepat untuk menangani virus hepatitis akut ini yang sudah beredar di 20 Negara.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut telah menuturkan bahwa penyakit hepatitis akut ini sudah telah memakan tiga korban jiwa kepada pasien anak yang berada di Jakarta yaitu di RSUPN Cipto Mangkusumo.
“Kita harus menyalakan alarm kewaspadaan lagi karena WHO-pun sudah menetapkan meningkatnya kasus hepatitis akut ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Belajar dari pengalaman, jangan lagi meremehkan penyakit yang baru menyebar, apalagi kali ini sasarannya anak-anak,” kata Anggara di Jakarta, Rabu (4/5/2022).
Menurutnya, peran Dinas Kesehatan DKI Jakarta itu sangat penting untuk mengantisipasi lonjakan kasus tersebut, telebihnya dengan surat edaran nomor HK.02.02/C/2515/2022. Kementerian Kesehatan juga telah diminta harus berperan aktif ke Pemerintah Daerah.
"Dinkes DKI Jakarta harus segera berkoordinasi intens dengan Kemenkes untuk melakukan investigasi dan 'tracing' agar dapat menemukan titik penyebaran awalnya," kata Anggara.
Selain itu, Anggara juga telah meminta agar mensosialisasikan kepada masyarakat terkait dengan adanya penyakit hepatitis akut ini, hal ini juga dapat dilakukan dengan melibatkan para pengurus wilayah.
"Sosialisasi juga penting dilakukan sampai ke masyarakat. Bisa libatkan pengurus RT, RW, atau Kader PKK. Namun materi yang disebarkan harus dibuat sejelas mungkin, kita tentu tidak mau membuat panik masyarakat yang baru mau bebas dari pandemi COVID-19," ujar Anggara.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melaporkan adanya tiga anak yang telah dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangkusumo Jakarta telah meninggal dunia diduga akibat terkena hepatitis akut yang saat ini masih misterius.