PINUSI.COM, Jakarta - Media sosial mempunyai dampak positif dan negatif bagi kehidupan bermasyarakat yang majemuk. Tidak hanya mempunyai dampak bagi sosial, dunia digital juga bisa memiliki dampak bagi Ekonomi politik dan sosial budaya tergantung pemanfaatan nya.
Anggota komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Krisantus Kurniawan dalam diskusi secara virtual menyampaikan, Media sosial mempunyai dampak besar tergantung pemanfaatannya, masyarakat juga harus dibekali oleh pengetahuan tentang media sosial agar tidak hilang pemanfaatannya.
"Kemajuan teknologi saat ini, Media sosial merupakan kebutuhan yang sangat utama. setiap insan manusia, tidak akan lepas dari peran media sosial. Namun demikian tentu media sosial memiliki implikasi positif dan negatif dan kita harus bijak dalam menggunakannya", Ujar Krisantus dalam Webinar Ngobrol bareng Legislator dengan tema "Memanfaatkan sosial media dengan optimal".
Krisantus dalam pemaparannya mengatakan, masyarakat diharapkan bijak dalam menggunakan media sosial untuk hal positif karena bisa mempengaruhi kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Sebaliknya dikatakan Krisantus, apabila Media sosial digunakan tidak dengan bijak akan menimbulkan perpecahan dengan mengirimkan berita bohong atau hoax, mengedarkan ujaran kebencian serta isu sara dan narasi narasi kekerasan
"Menggunakan media sosial merupakan hal yang menyenangkan, tetapi apabila kita tidak bijak dalam menggunakannya bisa berdampak negatif, menggunakan media sosial harus memiliki pengetahuan diri serta manfaatnya ketika kita sebagai pengguna menggunakan salah satu aplikasi media sosial", ucap Krisantus.
Krisantus menambahkan, setiap media sosial mempunyai karakteristik yang berbeda oleh penggunanya, dicontohkan Krisantus, seperti Twitter, Instagram yang berbeda karakteristik penggunanya.
"Menggunakan media sosial diperlukan kebijaksanaan, harus fokus pada kelebihan penggunaan yang ditunjukan. Saat kita menggunakan media sosial adakah tujuan dari diri kita untuk pengembangan diri", ujar krisantus.
Sementara itu, dalam diskusi yang sama Direktur Jenderal (Dirjen) Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa peningkatan penggunaan teknologi digital harus diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni.
"Perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni, agar masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan teknologi digital dengan bijak," katanya dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator.
Menurut laporan We Are Social, pada awal 2022, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta orang.
"Yang artinya, jumlah ini meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya," sambung Semuel.
Sedangkan, Semuel melanjutkan, indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada di angka 3,49 dari skala 5, yang artinya masih dalam kategori sedang dan perlu ditingkatkan.
Webinar Ngobrol Bareng Legislator dihadiri oleh lebih dari 170 peserta, Webinar diisi oleh pemateri dari Anggota Komisi 1 DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Krisantus Kurniawan, Dirjen Aptika Kominfo Semuel A. Pangerapan, Penulis dan pengamat bidang politik,sosial,humaniora, birokrasi & pelayanan publik Varhan Abdul Azis.