PINUSI.COM - Salah satu perusahaan yang didirikan Walt Disney mengatakan bahwa layanan streamingnya alami penurunan pelanggan, karena konsumen mulai mengurangi pengeluaran.
Para investor mulai merasakan kerugian dari operasi yang dilakukan Disney, karena rendahnya platform streaming sebesar US$ 1 miliar, periode Oktober sampai Desember.
Disney terjebak dalam konflik dengan gubernur Florida Ron DeSantis yang akan merebut kendali area yang ada di sekitar Walt Disney World, yang pada akhirnya sudah dikendalikan oleh raksasa hiburan.
BACA LAINNYA : Kebijakan ERP di Jakarta Masih Dikaji, PJ Gubernur: Masih Butuh Waktu Panjang
Sampai pada akhirnya salah satu perusahaan entertaiment, Disney melakukan PHK pada 3,2 persen karyawannya yang setara dengan 7.000 karyawan. CEO Disney Bob Iger mengatakan bahwa PHK ini bagian dari upaya Disney untuk memberikan penghematan biaya sampai 5,5 miliar dollar AS.
McCarthy mengatakan, 2,5 miliar dollar AS pengeluaran non-konten sampai 50 persen yang merupakan pengeluaran pemasaran, 30 persen biaya tenaga kerja, 20 persen biaya teknologi, pengadaan dan lainnya.
Iger juga mengumumkan bahwa struktur operasi untuk Disney yang baru diatur dalam tiga segmen bisnis, dan mencakup Disney Entertainment, ESPN dan Produk Disney. Akhir kuartal 2022, Disney mencatat adanya penurunan pelanggan dan kehilangan 2,4 juta, sampai Disney+ Hotstar rugi.
Editor : Cipto Aldi