PINUSI.COM, Semarang - Pemerintah Kabupaten Semarang melakukan penutupan sementara pasar hewan guna antisipasi masifnya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak (PMK), Minggu, (22/05/2022).
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha memilih opsi menutup kegiatan jual beli di pasar hewan di wilayahnya guna antisipasi wabah PMK yang kian meluas.
“Terkait opsi penutupan sementara, kegiatan pasar hewan yang ada di Kab. Semarang telah dibahas bersama dengan wakil rakyat, maupun pihak-pihak terkait. Sementara, akan kami tutup dulu semua pasar hewan untuk mengoptimalkan pencegahan PMK.” ucapnya
Menurutnya, sejauh ini sudah ditemukan 10 kasus positif PMK pada Sapi dan satu ekor Kambing di Kab. Semarang yang terjangkit PMK. Namun, langkah-langkah untuk mencegah penyebaran yang lebih luas akan terus dioptimalkan. Terutama agar menjelang perayaan dul Adha nanti, hewan ternak sehat untuk dipasarkan.
Ngesti mengatakan timnya akan terus mengoptimalkan pencegahan dengan melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap hewan hewan ternak yang ada Semarang.
"Pemkab Semarang juga mewaspadai penyebaran melalui pasar hewan, karena lalu lintas perdagangan hewan ternak di wilayah Kab. Semarang cukup terbuka. Selain itu, sebagian hewan ternak tersebut berasal dari daerah lain,” imbuh Ngesti Nugraha.