PINUSI.COM, Jakarta - Panti pijat yang berkedok kedai kopi di Jakarta Barat, harus menghentikan aktivitasnya lantaran panti pijat itu memanjakan para pelanggannya dengan aktivitas pijat plus tersebut.
Pemkot Jakarta Barat mengatakan, akan menutup kedai kopi tersebut apa bila masih melakukan praktik prostitusi terselubung.
"Kami sudah ingatkan mereka untuk patuh aturan. Apalagi Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif belum mengizinkan gerai pijat maupun spa buka, karena masih dalam PPKM," kata Kasudin Parekraf Jakarta Barat, Sherly pada Rabu, (25/5/2022) kemarin.
Melalui staffnya, Sherly mengaku telah mengecek langsung temuannya itu di sejumlah media yang telah diduga adanya praktik ilegal itu.
Dari hasil pengecekan itu, meski tidak menemukan adanya prostitusi, namun para timnya itu telah menemukan di salah satu tempat terdapat kafe di lantai satu yang bebarengan dengan gerai pijat di lantai atasnya.
"Tapi soal gerai pijatnya kami minta tidak beroperasi dulu," ujarnya.
Sherly mengaku, sudah memberikan sebuah peringatan pertama kepada pemilik kedai kopi itu, agar pemilik kedai itu harus taat dan patuh dengan aturan yang sudah ada.
"Sejauh ini kami tidak menemukan praktik prostitusi. Bila sudah terbukti, bukan tidak mungkin akan kami tutup seperti wisma yang pertama," ujar Sherly saat dikonfirmasi Kamis (26/5/2022).
Panti pijak esek-esek yang berkedok kedai kopi tersebut telah menggeliat di Jakarta Barat. Bukan sebuah mesin penggiling kopi yang nampak akan tetapi wanita yang begitu seksi yang telah ditawarkannya dengan bermodal paras cantik dam body yang aduhai.
Terapis di panti pijat esek-esek itu buka dari jam 23:00 WIB hingga pagi hari dengan tarif berkisaran Rp 1,5 Jt untuk kencan semalamnya.