PINUSI.COM - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan dengan yakin pada tahun ini rupiah akan menguat. Dirinya menyebut pada hari ini (15/02/2023) rupiah menguat hingga 2,39 persen jika dibandingkan pada Desember lalu. Angka tersebut lebih baik dari mata uang beberapa negara berkembang lainnya seperti, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Ternyata dibalik itu semua, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa ada alasan atau faktor yang mempengaruhi dan mendukung penguatan rupiah di ke depannya. Berikut lima alasan atau faktornya.
Pertama, didorong oleh faktor fundamental yang dimana pertumbuhan perekonomian Indonesia sering berjalannya waktu semakin membaik. Dilihat dari kuartal IV/2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01 persen secara tahunan. Serta pada tahun ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai pada kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen.
BACA LAINNYA : Sri Mulyani Blokir Anggaran Kementerian Hingga Rp 50,2 Triliun, Untuk Apa?
Kedua, tingkat inflasi di Indonesia yang masih tergolong rendah. Bank Indonesia pun memastikan tingkat inflasi inti akan tetap pada kisaran 2 sampai 4 persen di semester I/2023. Begitu juga dengan inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) yang berada pada kisaran sampai 4 persen di semester II/2023.
Ketiga, imbal dari hasil penawaran SBN (Surat Berharga Negara) yang tetap naik dan menarik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Pemerintah dan Bank Indonesia akan berkoordinasi dan selalu memastikan hal tersebut.
Keempat, Bank Indonesia akan terus berkomitmen untuk tetap menstabilkan kurs rupiah. Dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, nilai tukar rupiah lebih baik.
Kelima, adanya ketidakpastian pasar keuangan yang sedang diperkirakan akan terus mereda untuk ke depannya. Serta meningkatnya aliran masuk dari modal asing ke pasar keuangan domestik dengan sejalannya persepsi investor terhadap ekonomi domestik yang baik.
Editor : Cipto Aldi