PINUS.COM, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan Kurikulum Merdeka sebagai jawaban atas krisis pembelajaran yang semakin bertambah akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pendidikan.
Kurikulum merdeka belajar saat ini tentu sangat bergantung kepada internet, yang menjadi acuan dalam membuka ruang kreativitas bagi guru dan siswa dalam penerapan sistem merdeka belajar.
"Internet sangat mendukung dalam program merdeka belajar, Internet bisa digunakan dalam membuka ruang aspirasi, kreativitas dan minat belajar siswa dalam sistem pendidikan merdeka belajar. Namun dimasa saat ini internet juga harus diawasi penggunaannya karena banyak siswa yang hanya bermain game di internet", ujar Irine yusiana roba, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema Berkreasi dengan kurikulum merdeka.
Irine dalam pemaparannya menyampaikan, kurikulum merdeka belajar memberikan ruang kepada guru dan siswa untuk saling belajar, dan berkreasi dengan materi pembelajaran dengan menggunakan internet atau tidak.
"Kurikulum merdeka belajar yang diperkenalkan oleh Kemendikbud ristek membuka pintu lebar bagi guru dengan kreasi materi pembelajaran menggunakan internet maupun tidak, kurikulum ini membuka ruang partisipatif bagi guru dan siswa untuk membentuk proses belajar mengajar seusai kebutuhan dan apa yang dibutuhkan di lapangan", ujar Irine.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Head of kampus guru cikal Elisabet indah susanti menyampaikan kurikulum merdeka belajar adalah transformasi pendidikan antara guru dan murid, merdeka belajar adalah tantangan masa depan yang harus dijawab dalam dunia pendidikan dalam negeri.
"Perubahan kurikulum tentu bertujuan adanya perubahan dan transformasi pendidikan dan pembelajaran. Kemerdekaan dalam pendidikan, adalah anak anak hidup tidak terperintah seperti keinginan belajar sendiri, cakap mengatur hidupnya, dan bisa tertib. Maksudnya adalah murid dan guru yang punya kemampuan merdeka belajar adalah yang mampu mengatur sendiri tujuannya caranya dan penilaian belajar nya", ujar Elisabet dalam Webinar.
Nurkhasanah praktisi pendidikan yang menjadi pembicara dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator menyampaikan,
"Kurikulum di Indonesia sudah mengalami perubahan sebanyak 11 kali, kurikulum merdeka belajar adalah berorientasi pada anak, kurikulum merdeka belajar merupakan proses peningkatan kualitas pembelajaran yang telah di inisiasi kurikulum sebelumnya. Kurikulum merdeka belajar dimaksudkan untuk menguatkan praktik kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan yang diatur dalam kurikulum sebelumnya. Literasi dan numerasi membutuhkan pembelajaran yang efektif dan menyeluruh di semua mata pelajaran", tutup Nurkhasanah.