PINUSI.COM, Jakarta - Saat ini media sosial telah menjadi hal yang penting bagi kebutuhan sehari-hari. Orang memiliki banyak sekali cara berkomunikasi melalui media sosial. Mereka dapat mencari, berinteraksi, dan memberikan informasi kepada orang lain dengan mudah. Hal ini berdampak pada naiknya peluang pariwisata digital secara drastis.
Kehadiran media sosial memberikan peluang yang signifikan kepada pariwisata. Oleh karena itu, media sosial dan pariwisata digital merupakan hal yang selaras dalam dunia digital. Pelaku marketing akan mendapatkan manfaat hingga 150 juta pengguna internet yang aktif menggunakan media social dengan durasi rata-rata 3 jam per hari.
"Kehidupan bermasyarakat dalam dunia digital saat ini dapat menjadi pusat informasi dalam masyarakat baik lingkup nasional maupun internasional, dengan proses pendistribusian sebuah informasi yang berjalan lancar maka akan terjalin pula sebuah pengetahuan baru dalam berbagai hal baik dapat diterima salah satunya mengenai budaya dan pariwisata Indonesia", Ujar Krisantus Kurniawan Anggota komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema Lestarikan Budaya dan Pariwisata Indonesia melalui Sosial Media.
Krisantus mengatakan, Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa, ratusan pulau-pulau tersebar luas dari Sabang sampai Merauke. Setiap suku bangsa tentu memiliki kebudayaan yang masing-masing menjadikan ciri khas tersendiri dan tentu berbeda dengan suku lainnya, itulah mengapa Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi destinasi favorit oleh wisatawan.
"Hal ini dapat menjadikan Indonesia terkenal di mata dunia, dengan adanya dunia digital atau sosial media. Namun sebagai warga negara harus turut andil dalam proses pelestarian supaya tidak termakan oleh zaman dan tidak menutup kemungkinan akan kalah dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia", ucap Krisantus.
Krisantus menambahkan untuk melestarikan kebudayaan dapat dilakukan dengan berbagai hal di era modern ini, penggunaan media yang dapat diakses dengan mudah siapapun di dunia ini mempermudah pula budaya dari luar untuk masuk ke Indonesia tentu ini harus Kita waspadai.
"Budaya dari luar, perlu menjadi kekhawatiran dan tanggung jawab kita sebagai warga negara untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya Indonesia terutama budaya lokal Indonesia untuk tetap menjadi Citra budaya negara Indonesia", tambah Krisantus.
Krisantus menyampaikan upaya pengendalian publikasi dalam budaya lokal serta pariwisata sangatlah penting, kita dapat memanfaatkan media massa salah satunya media sosial yang merupakan alat instan dan dapat diakses oleh siapapun.
"Upaya pelestarian budaya dan promosi pariwisata dari publikasi media massa merupakan cara yang sangat efektif saat ini hal tersebut berkaitan dengan sifat media massa yang mampu menjangkau hal yang luas dalam waktu yang sangat cepat jaringan media sosial dapat diakses di mana saja kapan saja dan Oleh siapa", tutup Krisantus.
Sementara itu, dalam acara Webinar Ngobrol Bareng Legislator Luthfi Kurniawan selaku social media marketing specialist mengatakan Pariwisata selalu berdampingan dan menjadi cerminan budaya setempat, kehadiran media sosial memberikan peluang besar untuk budaya dan pariwisata Indonesia
"kita bisa meningkatkan potensi budaya kita sendiri dan destinasi pariwisata yang ada. menurut data dari we are social Indonesia memiliki 191 juta pengguna media sosial di seluruh Indonesia atau sekitar 68,9 persen dari total populasi Indonesia", ujar Luthfi
Pariwisata menggunakan media sosial bisa menimbulkan Efek domino, media sosial dapat menjadi sarana untuk mengenalkan mengingatkan dan menyebarkan budaya dan pariwisata Indonesia, konten media sosial bisa kita posting untuk terus melestarikan budaya dan pariwisata.
"Contoh penggunaan media sosial dalam pelestarian budaya dan pariwisata adalah dengan mengenalkan Indonesia dengan konten food vlogging, review tempat wisata dan fasilitas sekitar seperti hotel, akses travel, share perencanaan biaya liburan dan hasil akhir yang ingin dicapai adalah budaya dan pariwisata Indonesia terus dicari dan diinginkan masyarakat Indonesia sehingga kecintaan kita bisa terus diturunkan pada generasi selanjutnya", tutup Luthfi