PINUSI.COM - Retno L.P. Marsudi selaku Menteri Luar Negeri mendesak negara lain untuk melakukan aksi nyata untuk mendorong perlucutan senjata nuklir. Hal itu Ia sampaikan dalam Conference on Disarmament di Jenewa, Swiss, Senin (27/02/2023).
Upaya perlucutan senjata nuklir telah mandek selama lebih dari seperempat abad akibat tidak adanya kemauan politik, kompleksitas situasi keamanan global, dan masih adanya mentalitas Perang Dingin.
“Tanpa aksi nyata yang tegas, bencana nuklir hanya soal waktu, dan risiko ini semakin besar seiring menajamnya rivalitas antar-kekuatan besar," kata Menlu.
BACA LAINNYA: Apakah Perbedaan Antara Video 1080 Premium di YouTube yang akan Dicoba dengan Video Biasa?
Retno menuturkan guna mendorong kemajuan perlucutan senjata nuklir, Menlu juga menyampaikan tiga hal yang perlu dilakukan.
Pertama, membangkitkan kembali kemauan politik.
Harus ada aksi nyata yang dilakukan untuk mencapai perlucutan senjata nuklir. Fokus utama yang perlu didorong adalah Negative Security Assurances (NSA) yang mengikat secara hukum.
NSA adalah adanya jaminan bahwa negara pemilik senjata nuklir tidak akan menggunakan atau mengancam penggunaan senjata nuklir kepada negara non-pemilik senjata nuklir.
Hal ini akan menjadi insentif bagi negara-negara yang telah mematuhi kewajibannya di bawah Non-Proliferation Treaty serta meningkatkan rasa saling percaya antara negara pemilik dan non-pemilik senjata nuklir.
BACA LAINNYA: Terima Trofi dari Presiden Jokowi, Bartek Marszalek Juara F1 Powerboat Seri Pertama 2023 di Danau Toba
Kedua, memperkuat arsitektur perlucutan senjata nuklir dan non-proliferasi.
Ini antara lain dilakukan melalui universalisasi Traktat Pelarangan Senjata Nuklir. Indonesia saat ini tengah memfinalisasi proses ratifikasi, dan mengharapkan negara-negara lain untuk segera meratifikasinya.
Selain itu, penggunaan nuklir untuk tujuan damai harus betul-betul dijaga agar tidak diselewengkan menjadi senjata.
Ketiga, memfasilitasi kepatuhan terhadap zona bebas senjata nuklir.
Zona bebas senjata nuklir merupakan elemen penting dalam upaya mewujudkan perlucutan senjata nuklir global.
“Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia akan terus memajukan zona bebas senjata nuklir di kawasan Asia Tenggara," tegas Menlu. Hal ini akan dilakukan dengan mengupayakan ditandatanganinya Protokol Zona Bebas Nuklir di Asia Tenggara.
Editor : Costa Rando Masihin