PINUSI.COM, Jakarta - Ketua DPR RI, Puan Maharani mendukung kegiatan "Citayem Fashion Week" yang digelar oleh anak anak muda dan meminta siapkan wadah agar kreativitas generasi muda tersalurkan, Kamis (28/7/2022).
Puan mengapresiasi atas digelarnya pagelaran busana yang ada di Dukuh Atas, Jakarta. Namun menurutnya apabila kegiatan tersebut ditutup dengan alasan membuat kemacetan, maka perlu dibuatkan tempat untuk salurkan kreatif anak muda.
“Kalaupun Citayam Fashion Week di Dukuh Atas harus ditutup karena alasan kemacaten, keamanan dan ketertiban, maka harus dicarikan tempat lain yang kondusif agar energi kreativitas anak-anak muda tersebut tetap bisa tersalurkan,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Parlementaria, Rabu (27/7/2022).
Puan meminta pemerintah, khususnya pemda, untuk perbanyak ruang publik yang kondusif guna tidak menahan kreativitas pemuda.
“Ruang publik harus aman, nyaman dan juga inklusif. Artinya semua warga dari berbagai kalangan mempunyai hak yang sama untuk mengakses ruang publik tersebut, tanpa membeda-bedakan latar belakang,” ucap cucu Bung Karno ini.
Sisi lain, Puan juga menegaskan ruang publik inklusif juga mensyaratkan penegakan aturan, baik aturan hukum maupun etika yang dijunjung bersama.
“Jadi ruang publik selain harus bebas diakses oleh semua warga dari berbagai latar belakang, tetapi warga juga harus menaati aturan yang berlaku. Dari ruang publik yang kondusif seperti inilah kreativitas, bahkan ide-ide kreativitas baru akan muncul,” ujarnya.
Meskipun demikian, Puan menghimbau kepada para pemuda yang aktif dalam pagelaran busana "Citayem Fashion Week" ini tidak melupakan pendidikan formal.
“Kreatif boleh, tapi jangan tinggalkan sekolah. Karena sekolah formal akan memberi pondasi kuat bagi anak-anak muda untuk melakukan kegiatan-kegiatan kreatif,” kata politisi PDI-Perjuangan itu.
Menurut Puan, DPR bersama pemerintah juterus mengupayakan jaminan pendidikan bagi anak bangsa sampai 12 tahun
“Jadi setiap anak bangsa Insyaallah nantinya akan mendapat jaminan hak yang sama untuk mengakses pendidikan selama 12 tahun. Biaya pendidikan akan ditanggung negara,” ujarnya
