PINUSI.COM, Jember - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi Pondok Pesantren Al-Hasan 1 yang memiliki pabrik pengolahan kopi bernama Jember Coffe Center, Jumat (29/7/2022).
Saat melakukan kunjungan ke pabrik kopi tersebut, Ketua DPD RI didampingi Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) K.H Achmad Siddiq Jember, Prof Dr Abd Muis Thabrani, M.M. LaNyalla diterima Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hasan 1, K.H Abdul Haq Moedzammil Hasba dan Pembina Agus Misbachul Khoiri Ali.
Dalam kesempatannya LaNyalla mengatakan mendukung pengembangan UMKM yang dibangun Pondok Pesantren Al-Hasan 1 ini, menurutnya usaha ini adalah pengimplementasian konsep ekonomi pancasila.
“Saya apresiasi JCC ini yang merupakan implementasi dari konsep ekonomi Pancasila. Petani kopi di Jawa Timur ini diberdayakan, hasil budidaya mereka kemudian dikembangkan menjadi produk orisinil di JCC ini,” ujar LaNyalla dalam keterangannya pada Kamis (28/7/2022).
LaNyalla juga menerangkan konsep perekonomian yang seperti ini yang diimpikan oleh para pendiri bangsa, pasalnya dalam membangun ekonomi ini dilakukan dengan kekeluargaan dan kebersamaan.
“Bagaimana masyarakat berdaya secara ekonomi. Kolaborasi pondok pesantren yang notabene lembaga pendidikan dengan petani merupakan hal yang perlu terus didorong. Santripreneur ini menjadi pelopor kebangkitan ekonomi rakyat,” tegas LaNyalla.
Pembina Pondok Pesantren Al-Hasan 1, Agus Misbachul Khoiri Ali, mengatakan Jember Coffee Center ini diinisiasikan sejak 2006 lalu dan telah menjelma menjadi pusat Studi dan pengembangan kopi rakyat.
“Pada tahap awal, kami belum sampai pada pengolahan kopi kemasan. Namun baru pada tahap mengumpulkan kopi dari petani dan menjual biji kopinya,” kata Agus.
Baru pada tahun 2017, ketika JCC mendapatkan legalitas resmi, prosesnya dilakukan hingga menjadi bubuk kopi.
“Kami ada pabrik dan balai pelatihan. Kami menjadikan JCC ini sebagai pusat edukasi rakyat tentang kopi,” cerita Agus.
Agus menuturkan, jika JCC pun kerap kali mengikuti pameran-pameran kopi baik di tingkat regional hingga tingkat nasional.