PINUSI.COM, Lombok – Perempuan asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) meracik jamu peninggalan leluhur guna antisipasi efek samping dari vaksin covid 19, yakni seperti panas dingin dan pusing, Rabu (10/8/2022).
Dewi Kustina salah satu perempuan masyarakat adat yang sempat melakukan vaksin covid 19 dan ia merasakan efek sampingnya, kemudian meracik jamu guna mengurangi yang dirasakan. Namun uniknya justru langsung pulih dan menjadi segar.
“Itu saya alami sendiri saat vaksin pertama. Saya tidak minum jamu, tiga hari berturut turut meliputi pusing dan panas dingin yang tidak kunjung sembuh. Tapi setelah minum jamu ini saya segar,” Kata Dewi perempuan adat Montong Baan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dewi mengaku, saat mengkonsumsi jamu olahan tersebut, bukan hanya dirinya yang merasakan khasiatnya melainkan banyak orang dibelahan negeri nusantara bahkan luar negeri.
“Tiga minggu lalu, ada yang inbox (kirim pesan melalui media sosial) dari Malaysia. Dia orang Lombok, tanya ke saya untuk pesan jamu. Kemudian, saya kirim jamunya,” ujarnya.
Perempuan Adat Montong Baan ini menjelaskan bawa hampir semua orang sudah merasakan khasiat dari jamu racikannya, bahkan pemesannya banyak dari negara tetangga.
Racikan dari bahan bahan alami ini sudah menjadi warisan yang turun temurun dari leluhur Adat Montong Baan. Jamu ini diproduksi dan didistribusikan sejak tahun lalu, terutama pada pandemi covid 19, yang mana peminatnya kian masif sehingga disegmentasikan bukan hanya pasar lokal di NTB melainkan di pasarkan di Bali.
“Ada yang minum jamu setelah vaksi. Mereka tidak merasakan apa apa, dalam arti tidak merasakan efek dari vaksin itu, lalu cerita khasiat dari jamu itu kiat tersebar hingg akhirnya orang berbondong bondong cari jamu,” ujarnya.
Produk-produk perempuan adat tersebut akhirnya semakin dikenal orang dengan sebutan Jamu Erot.
“Alhamdulillah, mereka sehat. Tidak ada komentar buruk," tutupnya.