PINUSI.COM - Polemik transaksi janggal sebesar 349 T hingga kini belum selesai. Menko Polhukam Mahfud Md menerima tantangan yang dilayangkan oleh Komisi III, bahkan Mahfud siap hadir dalam rapat bersama DPR yang akan digelar minggu ini.
Tidak hanya itu saja, Mahfud juga meminta anggota dewan yang selama ini kritis seperti Benny K. Harman, Arteria Dahlan, dan juga Arsul Sani untuk datang dalam rapat tersebut.
"Bismillah. Mudah"an Komisi III tdk maju mundur lagi mengundang sy, Menko Polhukam/Ketua KNK-pp-TPPU. Sy sdh siap hadir. Sy tantang Sdr. Benny K. Harman jg hadir dan tdk beralasan ada tugas lain. Bgt jg Sdr Arteria dan Sdr. Arsul Sani. Jgn cari alasan absen," ujar Mahfud lewat tweetnya di Twitter pada Minggu (26/03/2023).
BACA LAINNYA: Perangi TPPU dan Korupsi, Sri Mulyani Komitmen Tukar Informasi dan Data dengan PPATK dan Bea Cukai
Sebelumnya Mahfud mengungkapkan adanya transaksi janggal sebesar Rp 300 T di Kementerian Kuangan. Ia menyebutkan dugaan transaksi janggal itu sebagian besar terjadi di Ditjen Pajak dan Bea Cukai.
PPATK menyebut uang itu bukan merupakan tindak korupsi atau pencucian uang, melainkan telaah kasus yang disampaikan ke Kemenkeu sebagai penyidik Tindak Pidana Asal dari kasus kasus kepabeanan, cukai, dan perpajakan.
Saat RDP dengan komisi III, PPATK tidak menampik adanya kasus dugaan pencucian uang. Hanya saja tidak bisa diartikan kalau itu dilakukan oleh Kemenkeu. Menurut Kepala PPATK, temuan data itu terkait kasus impor-ekpor perpajakan.