PINUSI.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, Indonesia memiliki peran penting dalam terwujudnya cita-cita net zero ASEAN, karena merupakan negara dengan ekonomi terbesar di kawasan.
Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani, ketika menyampaikan keynote speech dalam acara Southeast Asia Development Symposium (SEADS) 2023 bertema 'Imaging a Net Zero ASEAN.'
“Saya kira ASEAN tidak bisa mencapai net zero tanpa partisipasi Indonesia, karena kita adalah negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN."
"Jadi, peran Indonesia dalam 'Imaging a Net Zero ASEAN' ini sungguh relevan dan penting,” ucap Sri Mulyani, dikutip dari laman Kementerian Keuangan, Kamis (30/3/2023).
BACA LAINNYA: Sri Mulyani Ungkap Penerimaan Pajak Hingga Februari 2023 Tumbuh 40,35 Persen, Ini Tiga Faktor Penyebabnya
Menkeu mengatakan, Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mencapai net zero pada 2060 atau lebih awal. Salah satunya, melalui Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia yang telah ditingkatkan.
Komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi CO2 meningkat dari sebelumnya 29 persen, menjadi 31,89 persen dengan upaya sendiri, dan 43,2 persen dari sebelumnya 41 persen dengan dukungan internasional.
Untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060 atau lebih awal, lanjut Sri, tidak mungkin tanpa mengatasi masalah pembangkit listrik tenaga batu bara.
Negara-negara ASEAN juga sangat bergantung pada bahan bakar fosil untuk ekonomi serta pembangunan industri.
BACA LAINNYA: Lantik Pejabat Baru di Kementerian Keuangan, Sri Mulyani Sampaikan Tiga Pesan Penting
“Penting bagi ASEAN untuk menangani di satu sisi, kebutuhan akan ketahanan energi, tetapi juga pada saat yang sama, keterjangkauan dan keberlanjutan energi,” jelas Menkeu.
Dengan kondisi tersebut, Menkeu menilai merancang transisi energi menjadi sangat penting. Oleh karena itu, Menkeu mengapresiasi Asian Development Bank (ADB) yang bekerja sangat erat dengan Indonesia, untuk meluncurkan mekanisme transisi energi selama COP26 Glasgow. (*)
Editor: Yaspen Martinus