PINUSI.COM - Kasus yang menggemparkan akhir-akhir ini adalah pembunuhan yang dilakukan oleh seorang dukun bernama Slamet Tohari (45 tahun) di Banjarnegara yang mengakibatkan banyak nyawa melayang. Pihak kepolisian sampai saat ini menemukan 10 korban meninggal yang dikubur didalam satu lubang yang sama.
Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut sehingga masih belum bisa memastikan jumlah keseluruhan korban jiwa.
"Untuk jumlah pastinya belum bisa kami pastikan. Namun kami kasih terus melakukan pengembangan terkait kasus ini," kata Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama di lokasi.
BACA LAINNYA : Sri Mulyani Minta Komwasjak Ikut Jaga Reputasi Kementerian Keuangan
Awalnya kasus pembunuhan kejam pelaku terbongkar setelah salah satu anak korban melaporkan ayahnya yang tidak bisa dihubungi setelah mendatangi rumah pelaku. Diduga, pelaku melakukan aksi pembuhan berencana tersebut karena kesal selalu ditagih uang terkait penggandaan uang oleh para korbannya.
Slamet membunuh para korbannya dengan cara mencampurkan potas (potassium sianida) kedalam minuman korban hingga akhirnya meninggal dunia.
Kemampuan pelaku menggandakan uang membuat korban tertarik, diyakini korban telah menyerahkan uang sebanyak Rp. 70 Juta sementara Slamet menjanjikan bisa menggandakan uang itu hingga Rp 5 Milyar. Mungkin itu yang menyebabkan banyak korban tertarik dengan janji palsu pelaku.
BACA LAINNYA : Dito Ariotedjo Resmi Dilantik Presiden Jokowi sebagai Menpora RI
Terkait kasus pembunuhan ini , kapolres Banjarnegara menerapkan Slamet sebagai pelaku dan dijerat pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman berupa pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.