PINUSI.COM - Sri Mulyani mengungkapkan tantangan bagi kebijakan ekonomi makro di tahun 2024 mendatang sebagai acuan dalam menyusun kebijakan fiskal. Tahun 2024 pun menjadi tahun terakhir pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin.
Adapun tantangan yang pertama pastinya berasal dari pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Tidak hanya berhubungan dengan penyakit dan kesehatan, pandemi juga berhubungan dengan ekonomi. Karena pandemi membuat hampir seluruh kegiatan terhenti dan tertunda.
Proses penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi tentunya tidak berjalan dengan mudah. Apalagi dengan munculnya sebuah dinamika risiko baru yaitu suasana geopolitik yang berubah.
BACA LAINNYA : Mobil dan Bus Listrik Dapat Insentif PPN Mulai April Hingga Desember 2023, Ini Rinciannya
Selain itu, ada perang Rusia-Ukraina yang membuat tantangan semakin bertambah dalam hal ekonomi global. Saat ini, hubungan antara Amerika Serikat dan China juga semakin renggang. Hal tersebut penting, karena bukan lagi hanya masalah politik ataupun militer. Melainkan sudah masuk dan menjadi masalah geoekonomi.
Hubungan keduanya mempengaruhi banyak keputusan di bidang ekonomi dan banyak perusahaan. Bahkan, kini AS sedang mengusulkan regulasi Inflation Reduction Act. Menkeu melihat konten dari legislasi ini, AS memiliki rencana untuk melakukan deglobalisasi. Serta mengembalikan semua investasi sehingga AS tidak bergantung dengan negara lain seperti China.
Ketegangan antara dua negara raksasa ekonomi itu sangat mempengaruhi arus modal bergerak. Maka seluruh perhitungan terhadap ketidakpastian menjadi berubah dari geopolitik menjadi dominan.
Editor: Cipto Aldi