PINUSI.COM - Tupperware, produk wadah makanan terkenal kecintaan ibu-ibu, terancam bangkrut, karena saham perusahaan terus merosot.
Bisnis yang sudah berjalan 77 tahun ini berjuang keras dalam beberapa tahun terakhir, guna mempertahankan perusahaan dalam menghadapi persaingan.
Tupperware juga mencoba mempertahankan citra terbaik mereka untuk menarik pelanggan yang lebih muda, dengan produk yang lebih baru dan lebih terkini.
BACA LAINNYA: Tanggapi Usulan Mahfud MD, Benny K. Harman: Banyak Satgas Ujung-Ujungnya Masuk Laut
Dikutip dari laporan ABC News, selama kurun waktu satu tahun terakhir, saham Tupperware anjlok sebesar 90 persen. Bahkan, pada 10 April 2023, sahamnya kembali menurun hampir 50 persen.
CEO Tupperware Miguel Fernandez mengatakan, saat ini perusahaan sedang mempelajari potensi untuk melakukan pemecatan hubungan kerja (PHK).
Perusahaan juga sedang meninjau portofolio real estate-nya sebagai upaya menghemat keuangan perusahaan.
BACA LAINNYA: Putri Aktor Barry Prima Dikabarkan Hilang
"Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini."
"Dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami," ucap Miguel Fernandez, dikutip dari dari CNN Business.
Saunders menambahkan, Tupperware sudah berada dalam 'level genting' secara finansial, dan berjuang untuk meningkatkan penjualan.
Di sisi lain, aset perusahaan terus mengecil, yang membuat perusahaan tidak memiliki banyak cara untuk mengumpulkan uang. (*)
Editor: Yaspen Martinus