PINUSI.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sinar matahari di sejumlah wilayah Indonesia akan mencapai kategori risiko bahaya sangat tinggi hingga ekstrem.
Indeks sinar ultraviolet (UV) tertinggi akan terjadi pada pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB.
BMKG pun mengimbau masyarakat menggunakan tabir surya (sunscreen) dan mengurangi waktu terpapar matahari pada pukul 10.00 hingga 16.00.
Berikut ini bahaya paparan sinar UV terhadap kulit manusia:
1. Penuaan Dini
Kulit yang tidak menggunakan sunscreen saat pagi hingga sore hari, bisa meningkatkan risiko kerusakan kolagen dan jaringan ikat di kulit.
Bila hal itu terjadi, elastisitas kulit akan menurun, sehingga kulit menjadi keriput, kendur, dan tampak tua.
2. Kanker Kulit
Dampak terburuk bila tidak menggunakan sunscreen adalah meningkatkan risiko kanker kulit.
Sebab, radiasi sinar UV bisa mengakibatkan kerusakan DNA yang secara perlahan bisa memicu kanker.
Sebagian besar orang menganggap sunscreen hanya perlu digunakan saat cuaca terik, padahal sunscreen tetap harus digunakan meskipun cuaca mendung atau hujan. Sebab, awan tidak mampu menghalangi sinar UVA dan UVB.
BACA LAINNYA: Buah-buahan Ini Dianggap Ampuh Turunkan Kolesterol
Dengan demikian, penggunaan dan pengaplikasian ulang sunscreen setiap dua hingga tiga jam sekali saat cuaca mendung, tetap perlu dilakukan guna melindungi kulit dari risiko kanker kulit.
Gejala kanker kulit berbeda-beda tergantung jenisnya. Namun, gejala umumnya ditandai bintik-bintik luka, perubahan warna kulit, dan munculnya tahi lalat tertentu.
3. Kulit Terbakar
Kulit terbakar alias sunburn terjadi ketika kulit kurang mendapatkan proteksi dari sunscreen. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan kulit yang memerah dan terasa perih.
Kejadian kulit terbakar biasanya diakibatkan oleh paparan sinar matahari yang menyengat secara berulang. Jika dibiarkan, kulit bisa melepuh, merusak lapisan epidermis, hingga terasa perih.
4. Kerusakan Pembuluh Darah
Salah satu risiko buruk paparan sinar UV yang tidak dilindungi sunscreen adalah kerusakan pada pembuluh darah di bawah jaringan kulit.
Jika kondisi itu terjadi, cairan bisa keluar dari pembuluh darah yang rusak dan menimbulkan bintik merah serta bercak pada kulit.
Sebuah studi baru menunjukkan, sunscreen mampu melindungi fungsi pembuluh darah kulit dari paparan radiasi UV yang berbahaya, dengan melindungi pelebaran pembuluh darah.
Selain itu, keringat pada kulit juga dapat memberikan perlindungan pada pembuluh darah kulit, dari kerusakan akibat sinar matahari.
5. Hiperpigmentasi
Luka di kulit yang terpapar oleh radiasi sinar UV bisa menyebabkan munculnya post inflammatory hyperpigmentation (PIH). PIH atau hiperpigmentasi adalah kondisi munculnya bercak warna kecokelatan pada kulit.
PIH bisa dicegah dengan penggunaan dan pengaplikasian ulang sunscreen setiap dua hingga tiga jam sekali. (*)
Editor: Yaspen Martinus