PINUSI.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menilai, aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, tak bisa ditolerir lagi.
KKB beberapa hari lalu menyerang Pos Satgas Yonif 7 Marinir di Jalan Yahuli Paradiso Bawah Km 6, Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.
Serangan ini mengakibatkan Pratu Agung Pramudi Laksono (27) gugur tertembak.
BACA LAINNYA: Mulai 26 Agustus 2023, Mobil Tak Lolos Uji Emisi di Jakarta Bakal Ditilang Rp500 Ribu, Motor Rp250 Ribu
"Saya rasa ini sudah sangat tidak bisa ditolerir."
"Aparat harus segera menindak tegas dan keras para pemberontak ini," kata Sahroni kepada wartawan, dikutip dari detik.com, Rabu (23/8/2023).
Menurutnya, korban akan terus berjatuhan jika KKB tidak ditindak tegas. Oleh sebab itu, Sahroni meminta aparat TNI-Polri segera memberantas habis KKB di Papua.
BACA LAINNYA: Sekjen PDIP: Pernyataan Megawati Minta Jokowi Bubarkan KPK Dipelintir
“Karena selain akan menjatuhkan lebih banyak korban, bila tidak segera diberantas habis, akan menurunkan wibawa kedaulatan negara,” ucapnya.
TNI mengungkapkan, serangan diduga karena KKB di Yahukimo tak ingin ada Pos TNI-Polri di sana.
detikSulsel melansir, Dandim 1715/Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo mengatakan, informasi serangan KKB bermula sekitar pukul 11.20 WIT. KKB yang melancarkan tembakan, dibalas oleh prajurit yang bertugas di pos tersebut.
“Dimungkinkan karena KKB Kodam XVI Yahukimo tidak senang adanya pembangunan pos Satgas TNI-Polri di wilayah Kabupaten Yahukimo,” ungkap Tommy dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).
Aparat TNI bersama personel Satgas Damai Cartenz langsung turun ke lokasi untuk mengevakuasi Pratu Agung yang dilaporkan mengalami luka saat kontak tembak terjadi. Pratu Agung berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.25 WIT.
Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai untuk mendapatkan perawatan. Namun, Pratu Agung dilaporkan meninggal pada pukul 12.40 WIT.
Sementara, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menuturkan, Pratu Agung meninggal sebelum dirawat. Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. (*)
Editor: Yaspen Martinus