PINUSI.COM - Di tengah berbagai rintangan, perekonomian Indonesia tetap tumbuh kuat, seperti Tiongkok dan India.
Namun, setiap negara, termasuk Indonesia, memiliki tantangan tersendiri.
Kemenkeu.go.id melansir, pasca-krisis keuangan 2008 lalu, ekonomi global mengalami perlambatan, dan kondisinya diperburuk dengan perang dagang antara AS dan Tiongkok pada 2017.
BACA LAINNYA: Gelar High Level Policy Dialogue 2023, Indonesia Tingkatkan Kerja Sama dengan Australia
Tidak berhenti di situ, pandemi akibat Covid-19 juga membuat penyusutan yang dalam secara keseluruhan.
Meski begitu, Indonesia dan India termasuk negara yang pulih paling cepat, meskipun masih dihadapkan dengan krisis geopolitik.
BACA LAINNYA: Jokowi Ingin Indonesia Perkuat Ekosistem Mobil Listrik Saat Hadiri Pertemuan AS-ASEAN
Hal tersebut membuktikan kebijakan fiskal Indonesia efektif mendorong pertumbuhan ekonomi, salah satunya saat pandemi.
Jika dibandingkan dengan negara G20 dan ASEAN, kenaikan PDB Indonesia dan Vietnam lebih besar dari utang. Sedangkan negara lainnya, kenaikan utang malah lebih tinggi dari PDB.
Meski sudah melewati masa pandemi, bukan berarti tantangan yang dihadapi akan semakin mudah, salah satunya geopolitik yang menjadi faktor dominan dan tidak bisa diprediksi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kemunculan pandemi, perubahan iklim, serta digitalisasi, menjadi tantangan yang harus diwaspadai di kemudian hari.
Untuk menghadapi ketidakpastian itu, Indonesia harus bisa menciptakan resiliensi dalam suasana yang tak pasti, dan harus dijaga dengan ketahanan ekonomi. (*)
Editor: Yaspen Martinus