PINUSI.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah mendukung kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), sebagai upaya meletakkan Indonesia di posisi strategis dalam geopolitik, serta bentuk kesadaran terhadap ancaman perubahan iklim yang semakin meluas.
Sehingga, pemerintah, kata Sri Mulyani, menggunakan instrumen fiskal untuk mempercepat transformasi ekonomi.
Hal itu dikatakan Sri Mulyani, saat menanggapi kebijakan pengembangan KBLBB, pada rapat paripurna DPR, Selasa (30/5/2023).
BACA LAINNYA: Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh Hingga 5,7 Persen pada 2024, Ini Modal Pendorongnya
Bukan hanya menciptakan nilai tambah yang tinggi, tutur Sri Mulyani, pemerintah juga meningkatkan kesempatan kerja, mentransformasikan energi yang ramah lingkungan untuk menurunkan emisi, serta meningkatkan efisiensi subsidi energi.
Hal ini juga menempatkan Indonesia pada poros strategis dalam lingkaran geopolitik dunia.
Kemenkeu.go.id melansir, dukungan untuk pengembangan ekosistem industri KBLBB ini tidak hanya dilakukan di Indonesia.
BACA LAINNYA: Gelar High Level Policy Dialogue 2023, Indonesia Tingkatkan Kerja Sama dengan Australia
Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Tiongkok, Vietnam, Thailand, dan Malaysia, juga melakukan formulasi kebijakan dalam memperkuat ekosistem industri KBLBB.
Produsen kendaraan bermotor di berbagai negara telah berkomitmen mengalihkan produksi 100% ke mobil listrik pada 2035-2040. Nantinya, mobil listrik akan menjadi tren yang penuh harapan.
Pemerintah akan menjaga kepentingan strategis Indonesia untuk bersaing dalam bidang industri, melalui instrumen fiskal.
Pemerintah memperkenalkan serangkaian insentif yang tidak hanya menarik investor datang ke Indonesia.
Namun, investor akan mempertimbangkan apabila permintaan pasar dalam negeri Indonesia juga berperan penting. (*)