PINUSI.COM - Pengusaha muda sering dihadapkan dengan berbagai risiko saat membangun bisnis, salah satunya risiko finansial.
Risiko finansial bisa terjadi karena berbagai faktor, salah satunya pengelolaan modal yang kurang benar.
Maka dari itu, sangat penting bagi pengusaha muda menguasai pengetahuan dan strategi yang tepat, untuk mengelola risiko finansial dengan efektif.
BACA LAINNYA: 4 Cara Hadapi Inflasi dan Stagflasi
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko finansial, yuk simak.
- Melakukan analisis SWOT dengan benar
Analisis SWOT merupakan teknik yang dilakukan untuk menganalisis kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat).
Dengan melakukan analisis tersebut, para pengusaha muda bisa menentukan strategi bisnis apa yang harus dilakukan, agar bisnis berjalan sesuai harapan.
- Menyesuaikan biaya operasional sesuai anggaran
Biaya operasional sangat penting bagi keberlangsungan bisnis yang dijalankan. Maka dari itu, para pengusaha setidaknya memiliki biaya operasional yang cukup hingga tiga tahun ke depan.
Dan, sebisa mungkin meminimalisir pengeluaran tetap hemat, agar bisnis berjalan baik.
- Memiliki catatan keuangan yang tersusun dan mendetail
Catatan keuangan menjadi hal yang krusial dalam mengelola bisnis, sehingga harus benar-benar disusun dengan detail dan akurat.
Catatan keuangan akan sangat bermanfaat untuk mengelola risiko, terutama jika bisnis yang sedang dijalankan membutuhkan masukan modal dari investor.
- Memiliki cadangan keuangan khusus
Pengusaha muda harus memiliki cadangan keuangan yang cukup untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kegagalan atau situasi yang tidak terduga.
Cadangan keuangan tersebut juga bisa digunakan sebagai modal untuk pertumbuhan bisnis, seperti mengatasi risiko finansial yang bisa saja terjadi.
BACA LAINNYA: Mengenal Transaksi Repurchase Agreement dan Manfaatnya
- Mengelola utang atau pinjaman dengan bijak
Utang memang bisa menjadi hal yang berguna dalam membantu membiayai pertumbuhan bisnis. Namun, utang juga bisa menjadi beban finansial jika tidak dikelola dengan baik.
Maka dari itu, para pengusaha muda harus bijak dan berhati-hati dalam mengambil pinjaman, dan harus mempertimbangkan kemampuan untuk membayarnya. (*)
Editor: Yaspen Martinus