PINUSI.COM - Pagi ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbang ke Provinsi Aceh untuk meluncurkan program pelaksanaan rekomendasi penyelesaian non-yudisial pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.
Kepala Negara berangkat dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Turut mendampingi Jokowi dalam kunjungan itu ialah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin, Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay.
BACA LAINNYA: Kapolri Janji Pidanakan Mafia Bola di Tanah Air
Demikian seperti dilansir dari keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden.
Setibanya di Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jokowi dan rombongan langsung melanjutkan perjalanan dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU menuju Kabupaten Pidie.
Presiden akan meluncurkan program pelaksanaan rekomendasi penyelesaian non-yudisial pelanggaran HAM berat Aceh di Rumoh Geudong, Pidie.
BACA LAINNYA: Torehan Terakhir di Paris Saint-Germain, Lionel Messi Pemain Terbaik Ligue 1 2022/2023
Pada siang hari, Jokowi kembali menuju Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda untuk selanjutnya kembali ke Jakarta.
Antaranews.com menyebutkan, lokasi peluncuran penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu di Aceh tersebut merupakan lokasi tragedi Rumoh Geudong yaitu sebuah tragedi pelanggaran HAM berat selama masa konflik Aceh tahun 1989-1998.
Sebelumnya, Pemerintah telah mengakui terjadinya pelanggaran HAM berat dalam sedikitnya 12 peristiwa pada masa lalu. Tiga kasus di antaranya berasal di Aceh, yakni peristiwa Rumoh Geudong dan Pos Sattis di Pidie tahun 1989, Peristiwa Simpang KKA Aceh Utara tahun 1999, dan kejadian di Jambo Keupok Aceh Selatan tahun 2003.(*)