PINUSI.COM - PT Kereta Api Indonesia (Persero) berupaya menekan biaya pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya, agar tidak membengkak seperti proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Salah satu caranyanya dengan mempercepat pembebasan lahan untuk proyek Jakarta-Surabaya.
Proses pembebasan lahan ini kerap molor, lantaran tersandung berbagai masalah dengan pemilik lahan, seperti yang terjadi pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Masalah tanah kami lagi antisipasikan, bahwasanya tanah yang kemarin tertunda sampai 2 tahun itu tidak terjadi lagi gimana?"
"Apakah nanti menyusuri jalan tol? Supaya pengadaan tanah itu enggak tinggi," ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo di sela Joy Ride Kereta Suite Class Compartment, Rabu (4/10/2023).
Menurut dia, proses pembebasan lahan ini merupakan tahapan yang penting dalam pembangunan proyek kereta cepat. Sebab, jika lahan belum bisa dibebaskan, maka pembangunan tidak bisa dimulai.
"Urusan tanah itu makanya harus selesai terlebih dahulu. Kalau membangun itu serahkan ke kontraktor selesai, kita tinggal awasi."
"Tapi tanahnya harus benar-benar selesai dengan baik, jangan sampai ada keributan," ucapnya.
Didiek bilang, saat ini perpanjangan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung hingga ke Surabaya sudah memasuki tahap studi kelayakan (feasibility study/FS).
Jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya ini akan meneruskan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung, dan akan mengambil jalur di selatan Pulau Jawa.
"Sekarang kan kita lagi tunggu pemerintah (selesaikan FS)," terangnya. (*)