PINUSI.COM - Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Ipung Purwandari menilai bahwa kawasan Sarkem layaknya kampung biasa di tiap daerah, adanya pendidikan hingga kegiatan beribadah, meskipun tidak menampik adanya kegiatan prositusi.
Disaat streotipe masyarakat terhadap Sarkem menjadi negatif, justru dimata Ipung Purwandari atau akrab disapa Ipung ini, bahwa Sarkem layakanya seperti kampung biasa.
"Sarkem itu seperti kampung biasanya, ada TK dan juga kegiatan di Musola, tapi memang saya tidak menampik adanya kegiatan seperti itu," ungkapnya.
Meskipun adanya kegiatan prostitusi, menurut Ipung tidak boleh vulgar dalam melakukan kegiatan tersebut, bahkan terkesan tertutup.
"Penjualan jasa ini tidak boleh di jalan, mereka harus didalem dan tertutup. Kita tidak memperbolehkan mereka seperti itu," tegasnya.
Stigma yang hadir dimasyarakat terhadap Sarkem justru menjadi motivasi Ipung untuk merubah pandangan tersebut. Ia ingin merubah pandangan negatif dengan merubah wilayah Sarkem menjadi kawasan pariwisata yang nantinya banyak didatangi oleh para wisatawan.
"Ada orang bertanya pada saya tinggal dimana, saya jawab di Sarkem. Mereka tertawa seolah olah ada penghinaan disitu. Sehingga saya ingin merubah image itu dengan merubah wilayah Sarkem menjadi kawasan pariwisata, tanpa arahnya ke arah kegiatan negatif itu," ucap Ipung.
"Saat ini saya ingin merubah citra negatif menjadi positif," tambahnya.
Perempuan yang pernah menjabat Ketua RW di kawasan Sarkem ingin merevitalisasi kawasan Sarkem menjadi lebih baik, mulai dari kawasan hingga bangunan.
"Penataan wilayah dulu, wilayah yang dulunya agak kumuh, nanti akan bekerja sama dengan Pemkot akan merubah terutama Pasar Kembang menjadi kawasan yang indah," pungkasnya.
Sehingga ia berharap dengan melakukan revitalisasi, nantinya para wisatawan menikmati saat singgah di Sarkem. (*)