PINUSI.COM - Panitia acara Jambore Pramuka dunia di Korea Selatan mulai mengungsikan ribuan peserta Jambore ke tempat yang lebih aman, untuk mengantisipasi topan yang tengah mendekat.
Evakuasi ini merupakan pukulan kesekian kalinya, untuk jambore yang berlangsung selama 10 hari itu.
"Untuk pertama kalinya dalam 100 tahun Jambore Pramuka Dunia, kami harus menghadapi tantangan yang begitu kompleks," ucap Ahmad Alhendawi, Sekretaris Jendral Organisasi Gerakan Pramuka Dunia.
BACA LAINNYA: Cuaca Panas Ekstrim Menemani Jambore Dunia di Korea, Banyak yang Tumbang
Sekitar 1.000 bus dikerahkan untuk memindahkan 36.000 pramuka tersisa yang ada di perkemahan.
Menurut prakiraan cuaca, angin topan Khanun yang sudah membuat Jepang Selatan dalam malapetaka, diperkirakan akan menyapu wilayah selatan Korea Selatan pada Kamis (10/8/2023).
Delapan kota dan provinsi, termasuk Seoul dan Provinsi Gyeonggi, akan menjadi tempat jambore pramuka selama sisa masa tinggal peserta di Korea Selatan. 4.000 peserta lainnya akan tetap berada di Provinsi Jeolla Utara di mana perkemahan itu berada.
BACA LAINNYA: Papua Dilanda Kekeringan, Puan Maharani: Bencana ini Milik Kita Bersama
Panitia acara menjelaskan sebagian besar peserta akan memiliki ruangnya sendiri atau berbagi dengan satu orang lainnya.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Senin kemarin memerintahkan tim tanggap darurat menerapkan rencana terbaru tanpa ada cela.
Menteri Kesetaraan Gender Kim Hyun-sook yang kementeriannya menangani jambore ini, menegaskan jambore akan berjalan terus bersama program-program alternatif dan sebuah acara K-pop. (*)
Editor: Yaspen Martinus