PINUSI.COM - Layanan transportasi LRT Jabodebek mengalami gangguan operasional akibat kerusakan pada roda belasan rangkaian kereta. Kerusakan ini membuat rangkaian kereta harus masuk ke bengkel bubut untuk diperbaiki. Akibatnya, ratusan perjalanan LRT Jabodebek dibatalkan dan waktu tunggu penumpang menjadi lebih lama.
Menurut Manajer Humas LRT Jabodebek, Kuswardojo, sebanyak 18 rangkaian kereta mengalami keausan pada roda mereka. Keausan ini dapat mengganggu keamanan dan kinerja kereta, sehingga perlu dilakukan perbaikan secepatnya.
“Total ada 18 train set yang rodanya sudah aus. Jadi belasan train set ini harus masuk ke bengkel bubut untuk diperbaiki,” ujar Kuswardojo, Rabu (25/10/2023).
Kuswardojo menjelaskan bahwa proses perbaikan roda kereta membutuhkan waktu sekitar 7 hari. Hal ini membuat operasional LRT Jabodebek terganggu selama beberapa hari ke depan. Saat ini, hanya 9 rangkaian kereta yang tersedia untuk dioperasikan, sementara normalnya LRT Jabodebek menjalankan 16 rangkaian kereta setiap harinya.
“Sudah begitu, waktu yang dibutuhkan untuk bubut roda adalah 7 hari. Bayangkan kalau setiap minggu kami hanya mengeluarkan satu train set dari bengkel. Sementara, ada saja train set yang harus dibubut dalam minggu tersebut,” kata Kuswardojo.
Akibat keterbatasan jumlah kereta, LRT Jabodebek terpaksa membatalkan sebanyak 103 perjalanan di seluruh stasiun. Dengan demikian, waktu tunggu penumpang di stasiun-stasiun menjadi lebih lama, mencapai 30-40 menit.
Pihak LRT Jabodebek berkomitmen untuk segera memperbaiki rangkaian kereta yang rusak dan meminimalkan gangguan dalam layanan transportasi ini. Kuswardojo berharap penumpang dapat memahami situasi ini dan tetap menggunakan LRT Jabodebek sebagai salah satu pilihan transportasi publik di Jabodetabek.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang. Kami akan berusaha untuk mempercepat proses perbaikan dan mengembalikan layanan LRT Jabodebek seperti semula,” tutup Kuswardojo.