PINUSI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan dirinya bukan seorang lurah, yang bisa menentukan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden di Pilpres 2024.
Hal itu ia tegaskan saat menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR bersama DPR dan DPD, di Kompleks Parlemen Gedung DPR/MPR, Selasa (16/8/2023).
Indonesia, kata Jokowi, saat ini sudah memasuki tahun politik, dan suasananya sudah hangat-hangat kuku.
BACA LAINNYA: DE Gabung Kelompok Teroris pada 2010, Masuk PT KAI pada 2016
"Dan sedang tren di kalangan politisi dan parpol, setiap ditanya soal siapa capres, cawapresnya, jawabannya, belum ada arahan Pak Lurah.”
"Saya sempat mikir, siapa Pak Lurah ini? Sedikit-sedikit kok Pak Lurah? Belakangan saya tahu, yang dimaksud Pak Lurah itu ternyata saya."
"Ya saya jawab saja, saya bukan lurah, saya Presiden Republik Indonesia. Ternyata Pak Lurah itu, kode," tutur Jokowi.
Jokowi juga menegaskan dirinya bukan ketua umum parpol, dan bukan juga ketua koalisi partai.
Sesuai ketentuan undang-undang, tegas Jokowi, yang menentukan capres dan cawapres adalah parpol dan koalisi parpol.
"Jadi saya ingin mengatakan, itu bukan wewenang saya, bukan wewenang Pak Lurah."
BACA LAINNYA: Pemprov DKI Jakarta Bakal Terapkan WFH 50 Persen Bagi ASN pada 28 Agustus 2023, Siswa Sekolah Online
"Walaupun saya paham, sudah menjadi nasib seorang presiden untuk dijadikan paten-patenan dalam Bahasa Jawa, dijadikan alibi, dijadikan tameng."
"Bahkan, walau kampanye belum mulai, foto saya banyak dipasang di mana-mana. Saya harus ngomong apa adanya."
"Saya ke Provinsi A eh ada, ke Kota B eh ada, ke Kabupaten C, ada juga. Sampai ke tikungan-tikungan desa saya lihat, ada juga."
"Tapi, bukan foto saya sendirian. Ada di sebelahnya bareng capres. Ya saya kira, menurut saya juga enggak apa-apa, boleh-boleh saja," beber Jokowi. (*)