PINUSI.COM – Serangan bom bertubi-tubi yang dilakukan Israel membuat teror yang berkepanjangan untuk warga Palestina di Jalur Gaza.
Akibat dari pengeboman tersebut banyak korban jiwa pada anak-anak, dalam hal itu Menteri Pendidikan Gaza mengumumkan bahwa tahun ajaran 2023/2024 telah berakhir.
Bom yang berjatuhan membuat keadaan di Gaza menjadi abu-abu akibat debu dari rumah yang sekarang sudah menjadi reruntuhan.
Tidak sedikit banyak korban yang berjatuhan dan terkubur di dalam reruntuhan bangunan tersebut.
Akibat dari serangan yang tiada henti itu, akses komunikasi dan internet terputus dari Gaza.
Dunia tidak diperbolehkan tahu bagaimana nasib dan keadaan warga Palestina saat ini.
Selain itu, pasokan air serta listrik juga tidak dapat digunakan. Selain rumah warga, Israel juga juga menghancurkan rumah sakit yang berada di Gaza.
Akibat pengeboman yang terjadi secara terus menerus tersebut menyebabkan korban yang sangat banyak mulai dari bayi hingga orang tua.
Dilansir dari Anadolu Agenci Jumat (27/10), Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qedra mengatakan, korban Palestina akibat serangan Israel mencapai 7.326 orang dengan di antaranya 3.038 korbannya adalah anak-anak yang mati syahid.
“Jumlah korban tewas akibat agresi Israel di jalur Gaza telah mencapai 7.326 orang, termasuk 3.038 anak-anak, 1.726 wanita, dan 414 orang lanjut usia,” ujar Ashraf.
Karena banyak korban dari anak-anak Palestina, Menteri pendidikan Gaza secara official mengumumkan bahwa tahun pelajaran 2023/2024 telah berakhir karena seluruh siswa telah terbunuh.
Defense for Children International-Palestine (DCIP) yang merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada isu anak-anak mengatakan, setiap 15 menit satu anak tewas berimbas dari serangan Israel.
Kondisi Gaza saat ini sangat jauh dari kata aman membuat penderitaan yang tiada henti terhadap warga Palestina. Belum ada tanda-tanda Israel akan berhenti menyerang Gaza.
Parahnya, Israel menjatuhkan bom fosfor putih yang dilarang secara internasional karena bom ini akan membakar kulit dan akan berhenti jika sudah mencapai tulang.
Seperti diketahui, serangan udara Israel bukan hanya menargetkan pasukan Hamas saja, tapi mereka juga menargetkan warga sipil yang ada di bangunan lain, seperti Gedung, rumah, sekolah, rumah sakit dan toko-toko bahan pangan di Gaza.
Imbas dari serangan yang tiada henti dari Israel membuat teror yang berkepanjangan untuk warga Palestina. (*)