PINUSI.COM - Wakil Presiden Maruf Amin membantah kematian 24 orang di wilayah Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, akibat kelaparan.
Namun, Maruf Amin membenarkan terjadi stok pangan yang kurang di Papua.
"Menurut Bupati Yahukimo ya, itu tidak ada yang mati kelaparan, bahwa di sana ada kekurangan pangan, iya ada," kata Maruf Amin, selepas acara Gerakan Nasional Ketahanan Pangan TNI di Bekasi, Rabu (1/11/2023).
Maruf Amin mengatakan, kasus kekurngan pangan itu telah ditangani oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama TNI. Ia juga menyebut akan memprioritaskan ketahanan pangan di wilayah Papua.
"Itu sudah diatasi, dan sudah dari pihak PMK sudah melakukan bersama dengan Panglima, dan tentu masalah ke depannya, masalah pangan di sana, ketahanan pangan di Papua, akan menjadi prioritas," jelas Maruf Amin.
Sebelumnya, sebanyak 24 orang dilaporkan meninggal dunia akibat bencana kekeringan dan gagal panen, lantaran cuaca ekstrem di wilayah Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan segera terbang ke Papua bersama Mentan Amran Sulaiman dan Mensos Tri Rismaharini.
"Mudah-mudahan tidak lama saya akan berkunjung langsung ke Papua nanti bersama Pak Menteri Pertanian dan Bu Mensos," kata Muhadjir kepada wartawan di Gedung Kemenko PMK, Selasa (31/10/2023).
Muhadjir menyampaikan, kelaparan di Yahukimo untuk sementara ini sudah tertangani di tingkat kabupaten. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan bupati dan polisi setempat untuk memberikan bantuan.
"Tetapi sekarang ini akan kita cari penyelesaian permanen, bagaimana supaya itu tidak terjadi berulang di wilayah-wilayah itu. Karena itu kan selalu terjadi tiap tahun, pindah-pindah saja, tapi kasusnya sama," paparnya.
Muhadjir sudah bertemu dengan Mentan Amran serta Rektor IPB, untuk menjalin kerja sama dengan Kemensos. Kerja sama yang bakal dilakukan terkait dengan pembangunan desa atau wilayah di Papua.
"Dan saya usulkan nanti segera ada penyelesaian berupa transfer teknologi tepat guna, sektor pertanian dan pengenalan varietas unggul yang tahan cuaca, di wilayah-wilayah yang selama ini tanamannya tidak bisa produktif, kibat perubahan cuaca yang sangat ekstrem di tempat itu."
"Kan di Pegunungan Tengah dan Pegunungan Puncak itu ada yang di atas ketinggian sampai 4.000 meter di atas permukaan laut udaranya sangat tipis, kemudian juga akibat pemanasan global ini, salju yang di atas Gunung Jayawijaya itu kan sering meleleh," bebernya. (*)